Senin 15 Jul 2019 15:08 WIB

Jokowi: Kurangi Belanja Anggaran tak Produktif

Jokowi menekankan RAPBN tahun 2020 harus mempertimbangkan dinamika ekonomi global.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dan Seskab Pramono Anung sebelum memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Senin (15/7/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dan Seskab Pramono Anung sebelum memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Senin (15/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas tingkat menteri tentang pagu indikatif Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020, Senin (15/7). Dalam rapat kali ini, Presiden lagi-lagi meminta seluruh kementerian merancang anggaran secara efisien dan mengurangi belanja yang tak produktif.

"Dan pastikan semuanya tepat sasaran," kata Presiden dalam pembukaan rapat terbatas di Kantor Presiden.

Baca Juga

Presiden menyampaikan bahwa RAPBN tahun 2020 harus mempertimbangkan dinamika ekonomi global. RAPBN untuk tahun anggaran mendatang, kata Jokowi harus mampu beradaptasi dengan suasana global yang dinamis. Ia meminta seluruh kementerian memastikan inklusivitas belanja anggaran dan memperkuat daya saing.

"RAPBN 2020 utamanya kita prioritaskan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, kesehatan, pelatihan-pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan industri dan juga memberikan stimulus, rangsangan ini penting sekali," kata Jokowi.