Senin 15 Jul 2019 15:30 WIB

Festival Banjar Kenalkan Budaya Lokal ke Dunia

Festival Banjar diramaikan serangkaian kegiatan mulai Jumat (19/7) hingga Ahad (21/7)

Rep: Fergi Nadira/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pedagang Pasar Terapung mengikuti Festival Pasar Terapung Lok Baintan 2018 di Desa Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Ahad (02/12/2018).
Foto: Antara/Bayu
Pedagang Pasar Terapung mengikuti Festival Pasar Terapung Lok Baintan 2018 di Desa Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Ahad (02/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival Banjar bakal digelar untuk kedua kalinya pada Jumat (19/7) hingga Ahad (21/7) mendatang. Ajang kolaborasi Kementerian Luar Negeri dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan ini digelar untuk mengenalkan kebudayaan lokal ke dunia.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Abdorrahman Mohammad Fachir mengatakan, festival ini merupakan salah satu bentuk diplomasi publik untuk menampilkan potensi daerah. Salah satunya mengenalkan kepada dunia melalui undangan para perwakilan asing di Jakarta. Festival tradisional ini juga untuk mengenalkan pariwisata Banjarmasin kepada masyarakat Indonesia dan dunia.

"Ini merupakan program rutin, tak hanya Banjarmasin. Setiap tahun Kemenlu menyelenggarakan dua event, yang terdiri dari berbagai bentuk kegiatan," ujar Fachir di Kemenlu, Jakarta, Senin (15/7).

Fachir mengatakan, selain mengadakan festival-festival kebudayaan, Kemenlu juga memiliki kegiatan, di mana para Duta Besar (Dubes) perwakilan negara asing dibawa ke daerah-daerah untuk memposisikan diri sebagai jembatan sehingga interaksi potensi di daerah dapat dikenal dunia international.

"Festival ini adalah bagian dari menampilkan kearifan lokal, budaya lokal, tradis lokal, citra lokal, dan potensi lokal di panggung nasional (di Jakarta) sehingga menjadi target yang arahnya ke internasional," ujarnya.

Festival Banjar akan diselenggarakan di Museum Nasional, Jakarta,  diakhiri dengan arak-arakkan para tamu undangan (Dubes dan lembaga luar negeri) mengendarai jukung (perahu khas Bajar) di Area Car Free Day (CFD). "Pasar terapung seperti di Banjar, akan ada di CFD," katanya.

Dalam festival ini, Fachir mengatakan, aka menampilkan Jukung yang biasa dipakai di pasar terapung. Atmosfer saling bertukar barang (barter) di pasar terapung akan dapat dirasakan oleh masyarakat Jakarta juga nantinya.

"Semua yang di jalan itu juga akan ikut ada transaksi jual jual-beli karena jukung itu sebenarnya adalah tempat orang dagang, membawa dia dulu apakah makanan, buah-buahan dan lain sebagainya. Itu terjadi transaksi biasanya adalah di sungai," ujarnya.

Parade puncak Festival Banjar 2019 ini akan diadakan pada Ahad 21 Juli 2019 dengan rute mulai dari Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat menuju Bundaran HI, Jl. MH Thamrin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement