Senin 15 Jul 2019 16:56 WIB

Jakbar Tunggu Arahan Pemerintah Tangani Pengungsi Suaka

Jakbar tunggu arahan pemerintah terkait lamanya para pengungsi tinggal di eks-Kodim

Suasana pengungsi para pencari suaka di gedung eks kodim, Jakarta Barat, Jumat (12/7).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Suasana pengungsi para pencari suaka di gedung eks kodim, Jakarta Barat, Jumat (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Walikota Jakarta Barat Muhammad Zen mengatakan ia masih menunggu arahan untuk menangani para pengungsi pencari suaka. Ia mengaku menunggu arahan dari pemerintah pusat serta Badan Pengungsi PBB (UNHCR) terkait lamanya waktu para pengungsi suaka yang tinggal di gedung bekas Komando Militer (Kodim) Kalideres, Jakarta Barat.

"Ya nanti, kalau sampai kapannya kami menunggu kebijakan pimpinan ya," kata Zen saat berkunjung ke lokasi penampungan di Jakarta, Senin (15/7).

Baca Juga

Zen mengatakan meskipun pemerintah kota Jakarta Barat tidak tahu tenggang waktu pencari suaka untuk tinggal di tempat itu, namun seluruh kebutuhan mereka selama berada di tempat penampungan adalah tanggung jawabnya.

"Selama mereka di sini kewajiban kami selaku pemerintah kota yaitu untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya," ujarnya

Zen berjanji akan selalu memenuhi keperluan para pengungsi tersebut. Mulai dari logistik seperti makanan, minuman, air bersih, tim medis, obat-obatan, bahkan kebersihan tempat tinggal mereka.

"Prinsip kita, mereka akan kita bantu seperti pelayanan untuk tidur, makan, minum, kesehatan, dan sebagainya," ujar Zen.

Selain itu, Zen juga akan segera menyelesaikan masalah terkait warga sekitar yang menolak kehadiran para pengungsi suaka. Ia akan mengajak pihak wali kota, kelurahan, kecamatan, hingga RW maupun RT setempat untuk memberikan penyuluhan dan sosialisasi.

"Adanya penolakan dari lingkungan itu tugas kami untuk bisa mengajak warga sekitar agar peduli, membantu, melindungi para pengungsi tersebut," katanya.

Menurutnya, warga sekitar harus bisa memahami keadaan para pengungsi karena mereka juga tidak menghendaki kehidupan yang seperti ini. "Mereka juga kan enggak mau kayak gini nasibnya. Ini tugas kita, sama-sama manusia kita harus bantu," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement