REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daarut Tauhiid (DT) Peduli Sumatra Utara (Sumut) menyalurkan paket kebutuhan harian seperti perlengkapan pribadi dan perlengkapan mandi, untuk korban kebakaran di Siantar. Barang-barang korban semuanya ludes habis terbakar, dan tidak ada yang sempat menyelamatkan harta benda mereka.
“Semua habis total, hanya tinggal baju saja. Kami ingin lah punya rumah sendiri, sudah banyak bantuan beras, selimut, uang, telur, mi instan, dan air minum,” ungkap salah seorang korban kebakaran, Darhayani Siregar.
Menurut pengakuan para korban, semua barang-barang mereka habis terbakar, lantaran mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barang akibat api yang sangat cepat menyambar.
Dari pantauan tim relawan DT Peduli Sumut yang bertugas di Siantar, saat ini berdiri tenda dan dapur umum untuk membantu korban kebakaran. Para korban berharap, agar rumah mereka bisa berdiri lagi untuk berteduh meski hanya bentuk sepetak tanpa kamar. Karena rata-rata warga juga berasal dari kelas menengah ke bawah.
“Ada yang bekerja sebagai tukang becak, pembantu rumah tangga, pedagang asongan, dan lain-lain. Hasil gaji hanya cukup untuk makan, bahkan tadi saya lihat ada becak untuk mencari nafkah juga habis terbakar, tinggal kerangka besi yang gosong,” ungkap Koordinator Relawan DT Peduli Sumatera Utara, Sani.
Seperti diketahui, kebakaran telah terjadi di Jalan Kartini, Kelurahan Timbang Kalung, Kecamatan Siantar Barat, Pematangsiantar, Sumatra Utara, Sabtu (6/7) pukul 15.15 WIB lalu. Bencana ini menghanguskan tiga rumah.
Tidak hanya itu, kebakaran kembali terjadi pada pukul 19.47 WIB malam hari yang sama di Jalan Mangga, Kelurahan Parhorasan Nauli, Kecamatan Siantar Marihat. Kondisi korban saat ini masih berada di tenda-tenda pengungsian.