REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Jakarta yang akan dijadikan tuan rumah ajang Formula E diapresiasi pebalap asal Indonesia, Alexandra Asmasoebrata. Menurutnya, kesempatan itu bisa dijadikan momentum kampanye kendaraan ramah lingkungan.
Sebab, seluruh mobil Formula E berbahan bakar listrik sehingga tak menghasilkan emisi dari gas buang seperti mobil konvensional. "Semoga dengan adanya Formula E, saya berharap pemerintah semakin getol untuk menggiatkan program ramah lingkungan," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (15/7).
Selain itu, ia ingin agar regulasi soal pajak kendaraan terus dievaluasi untuk menekan pertumbuhan kendaraan pribadi, sekaligus membuka kesempatan kendaraan listrik untuk segera diproduksi massal.
Menurut Alexandra DKI Jakarta perlu belajar dari gelaran balap A1 yang pernah digelar di Indonesia di era 2000-an. Alexandra menilai, masih banyak hal-hal yang perlu jadi perhatian Pemprov.
"Dulu tahun pertama A1 di Sentul, macet banget sampai presiden saat itu (Susilo Bambang Yudhoyono) harus naik motor karena (akses menuju) sirkuit macet," katanya.
Yang harus dipertimbangkan menurutnya adalah akses jalan, lalu lintas, dan fasilitasnya. Jadi jangan hanya sirkuit yang matang tapi penonton juga harus tahu bagaimana akses ke sana.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan melalui akun Instagram-nya soal keputusan Jakarta menjadi tuan rumah Formula E.
"Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020 nanti!" tulis Anies.
Anies mengungkapkan, Jakarta sudah memenuhi standar untuk menggelar ajang balap mobil kelas dunia. Pihak perwakilan Formula E disebut sudah datang ke Jakarta untuk menguji kondisi lapangan pada 9 Juli lalu.