REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON— Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon, Jawa Barat, membagikan alat pengukur kalibrasi arah kiblat ke beberapa pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).
"Setiap DKM juga mendapatkan alat pengukur kalibrasi, agar bisa mengkalibrasi mushala atau masjid lainnya," kata Kasi Penyelenggara Syariah Kemenag Kota Cirebon Rokhiyatun di Cirebon, Senin (15/7).
Rokhiyatun mengatakan dibagikannya alat kalibrasi tersebut upaya untuk meluruskan kiblat masjid yang berada di Kota Cirebon.
Karena beberapa waktu lalu, pihaknya mengkalibrasi sejumlah masjid yang hasilnya melenceng dari 7 sampai 10 derajat dari titik yang semestinya. "Kami akan mengajari cara penggunaan dan pembuatan alat tersebut," tuturnya.
Menurut Rokhiyatun sebelumnya hanya ada satu alat pengukur kalibrasi yang disimpan jajarannya. Dia berharap setelah dibagikannya alat itu arah kiblat seluruh masjid dan mushala di Kota Cirebon sesuai sebagaimana mestinya.
Dia menambahkan saat terjadi fenomena alam tertentu yang menyebabkan pergeseran posisi lempeng bumi, misalnya gempa bumi dan tsunami, maka harus dilakukan kalibrasi lagi, agar bisa sesuai. "Kalau ada fenomena alam itu, kami akan umumkan untuk kalibrasi ulang," katanya.