REPUBLIKA.CO.ID, YANGON— Hujan lebat dan tingginya permukaan sungai selama beberapa hari di Myanmar memaksa lebih dari 18 ribu orang meninggalkan rumah mereka dan membanjiri setidaknya satu kamp pengungsi korban pertempuran baru-baru ini,
Empat kota di sepanjang Sungai Ayeyarwady dan Chindwin berisiko besar terendam banjir saat sungai-sungai tersebut meluap, menurut Departemen Penanggulangan Bencana Myanmar.
"Kami bersama pihak berwenang setempat sedang berkoordinasi membantu para warga dan menyediakan makanan," kata Direktur Departemen, Phyu Lai Lai Htun, dalam satu pernyataan, Senin (15/7). “Lebih banyak orang diprediksikan harus meninggalkan rumah mereka pada Senin,” kata dia.
Hujan lebat melanda negara tropis Asia Tenggara itu selama musim hujan Mei hingga Oktober, yang terkadang memicu banjir. Negara bagian utara, Kachin, merupakan yang paling parah terkena dampak, dengan 14 ribu orang diharuskan meninggalkan rumah mereka di dekat tepi sungai Ayeyarwady.
Sejumlah foto yang dipublikasi media menunjukkan banyak rumah, kendaraan dan jalan di Ibu Kota negara Bagian Myitkyina terendam. Banjir juga memaksa 3.000 warga di Negara Bagian Rakhine direlokasi, menurut departemen tersebut.