REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kandidat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menegaskan, dirinya tidak akan mendukung Amerika Serikat (AS) yang berencana mengambil tindakan militer terhadap Iran.
Hal itu diutarakan ketika debat kepemimpinan yang diselenggarakan oleh surat kabar Sun dan TalkRadio, Senin (15/7) waktu setempat. "Jika saya akan menjadi perdana menteri, apakah saya akan mendukung aksi militer AS melawan Iran? Maka jawabannya adalah tidak," tegas Johnson, dilansir Reuters, Selasa (16/7).
Ketegangan AS-Iran telah meningkat pasca Presiden AS Donald Trump memutuskan meninggalkan kesepakatan nuklir Iran tahun lalu. Itu terjadi ketika Iran setuju untuk mengurangi program atomnya dengan imbalan bantuan dari sanksi ekonomi yang melumpuhkan ekonominya.
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt, yang juga saingan Johnson dalam kontestasi pemimpin Inggris berikutnya, mengatakan dia tidak berpikir Amerika Serikat sedang mencari perang dengan Iran, atau Teheran mencari perang dengan Washington.
Namun dia menilai, masih ada waktu untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran. Meski Amerika Serikat merupakan sekutu terdekat Inggris, dia tidak setuju dengan cara AS mengatasi krisis Iran. "Iran masih jauh dari mengembangkan bom nuklir. Masih sedikit peluang untuk menyelamatkan kesepakatan," kata Hunt.