Presiden Joko Widodo
Cermati.com – Setelah terpilih menjadi Presiden ketujuh RI untuk kedua kalinya, Presiden Joko (Jokowi) Widodo mengungkapkan jurus jitunya dalam membangun Indonesia. Penasaran apa saja jurus-jurus jitunya itu?
Dalam pidato pertamanya sebagai presiden terpilih pada Pilpres 2019 yang disiarkan secara langsung di beberapa media massa dan stasiun televisi nasional, Jokowi menyampaikan lima jurus sebagai kiat-kiatnya pada pemerintahan hingga lima tahun ke depan (2019-2024).
“Kita harus menyadari, kita harus sadar semuanya bahwa sekarang dalam sebuah lingkungan global yang sangat dinamis! Sangat dinamis! Fenomena global yang ciri-cirinya kita ketahui, penuh perubahan, penuh kecepatan, penuh risiko-risiko, penuh kompleksitas, dan penuh kejutan, yang sering jauh dari kalkulasi kita, sering jauh dari hitungan-hitungan kita,” kata Jokowi.
Indonesia Butuh Manajemen yang Baik dan Tepat
Ibu Kota Jakarta
Masih menurut isi dari pidato pertamanya sebagai presiden untuk kedua kalinya, Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia butuh manajemen yang baik dalam menjawab berbagai tantangan yang ada.
Indonesia butuh:
- Model baru
- Cara baru
- Nilai-nilai baru dalam mencari solusi
- Mencari solusi masalah dengan inovasi
Indonesia akan meninggalkan:
- Cara-cara lama dalam mengelola organisasi, lembaga, dan pemerintahan
- Pola-pola lama dalam mengelola organisasi, lembaga, dan pemerintahan
- Menggantinya dengan cara dan pola yang efektif dan efisien
Dari itu semua, diharapkan negeri ini bisa lebih produktif, punya daya saing, dan fleksibel terhadap perubahan. Dan hal ini memerlukan tahapan-tahapan besar atau jurus yang jitu.
Baca Juga: 5 Poin Kunci di Balik Suksesnya Bisnis Katering Putra Jokowi
5 Jurus Jitu Jokowi dalam Membangun Indonesia untuk Kedua Kalinya
Ilustrasi pembangunan Indonesia
Penasaran dengan jurus jitu apa saja yang akan jadi sepak terjang Presiden Joko Widodo dalam membangun dan memajukan Indonesia?
Berikut 5 jurus pemerintahan Joko Widodo dalam lima tahun ke depan yang disampaikan dalam pidatonya di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat:
1. Komitmen Bangun Infrastruktur Lebih Cepat
Pembangunan infrastruktur secara besar-besaran yang sudah dilakukan dalam pemerintahan lima tahun sebelumnya, akan terus dilanjutkan. Pembangunan infrastruktur secara masif sebagai berikut:
- Jalan tol
- Kereta api
- Pelabuhan
- Bandara
Infrastruktur besar itu akan disambungkan ke titik-titik:
- Kawasan industri kecil
- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
- Kawasan pariwisata
- Kawasan persawahan
- Kawasan perkebunan
- Kawasan tambak-tambak perikanan
Komitmen pembangunan infrastruktur secara besar-besaran ini akan dilakukan dengan lebih cepat lagi. Sehingga akan lebih banyak wilayah di Indonesia yang saling terintegrasi/tersambung.
2. Membangun Kualitas Manusia
Jurus pembangunan Indonesia berikutnya adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Karena dinilai sebagai kunci Indonesia di masa depan.
Langkah-langkah dalam upaya pembangunan SDM Indonesia ini melalui:
- Penjaminan kesehatan ibu hamil
- Menjamin kesehatan bayi
- Menjamin kesehatan balita
- Menjamin kesehatan anak usia sekolah
- Meningkatkan kualitas pendidikan
- Mengedepankan vocational training
- Meningkatkan vocational school
- Membangun Manajemen Talenta Indonesia
Tugas manajemen talenta Indonesia ini adalah mengidentifikasi, memfasilitasi, dan memberi dukungan pendidikan serta pengembangan diri bagi talenta-talenta Indonesia.
“Diaspora yang bertalenta tinggi harus kita berikan dukungan agar memberikan kontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia. Kita akan menyiapkan lembaga khusus yang mengurus manajemen talenta ini. Kita akan mengelola talenta-talenta hebat yang bisa membawa negara ini bersaing secara global,” kata Jokowi.
3. Buka Pintu Investasi Selebar-lebarnya
Jokowi berkomitmen untuk membuka pintu investasi selebar-lebarnya di Indonesia guna membuka lapangan pekerjaan di Tanah Air. Cara yang dilakukan untuk menarik investasi sebesar-besarnya ini adalah:
- Memangkas prizinan berbelit-belit
- Memangkas perizinan yang lambat
- Menghilangkan pungutan liar (pungli)
“Hati-hati ya, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena hal ini adalah kunci pembuka lapangan kerja,” ujar Jokowi.
4. Pangkas Birokrasi yang Berbelit
Guna menyederhanakan birokrasi, maka Jokowi akan terus melanjutkan reformasi struktural. Sehingga lembaga pemerintahan menjadi lebih sederhana dan lincah.
Lembaga birokrasi yang bisa dihilangkan sewaktu-waktu adalah:
- Birokrasi yang pola pikirnya tidak berubah
- Birokrasi yang tidak cepat dalam melayani
- Birokrasi yang tidak efektif dan efisien
“Tidak ada lagi pola pikir lama. Tidak ada lagi kerja linier, tidak ada lagi kerja rutinitas, tidak ada lagi kerja monoton, tidak ada lagi kerja di zona nyaman. Penyakit kita ada di situ. Kita harus berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, menuntut kita harus cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Maka kita harus membangun Indonesia yang adaptif, Indonesia yang produktif, dan Indonesia yang inovatif, Indonesia yang kompetitif,” tuturnya.
5. Pengelolaan APBN Tepat Sasaran
Jurus kelima upaya Jokowi dalam melanjutkan pembangunan Indonesia adalah mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tepat, melalui:
- Penggunaan APBN yang fokus
- Penggunaan APBN yang tepat sasaran
“Setiap rupiah yang keluar dari APBN, semuanya harus kita pastikan memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga: 7 Anak Presiden ini Pilih Berbisnis Ketimbang Politik
Butuh Dukungan dari Persatuan Seluruh Rakyat Indonesia
Ilustrasi masyarakat Indonesia
Jokowi mengakui bahwa untuk mewujudkan itu semua, dibutuhkan bentuk peraturan dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Oleh karena ini, seluruh rakyat harus bersatu padu optimistis menatap masa depan Indonesia yang lebih percaya diri menghadapi tantangan kompetisi global.
“Saya ingatkan bahwa mimpi-mimpi besar hanya bisa terwujud jika kita bersatu! Jika kita optimistis, jika kita percaya diri, kita harus ingat bahwa negara kita adalah negara besar dengan 17 ribu pulau. Dengan letak geo-politik yang strategis. Kita adalah negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Demografi kita juga sangat kuat. Jumlah penduduk 267 juta jiwa yang mayoritas usia produktif,” papar Jokowi.
Baca Juga: Yuk Kepoin Bisnis Bobby Nasution, Mantu Presiden Jokowi yang Sukses