Selasa 16 Jul 2019 10:05 WIB

Ini Penjelasan BMKG Soal Suhu Dingin di Bandung Raya

Kondisi yang tengah berlangsung itu merupakan fenomena yang wajar.

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Pagi yang dingin/ilustrasi
Foto: Pxhere
Pagi yang dingin/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan suhu dingin yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Bandung Raya dan di Jawa Barat merupakan penanda peralihan ke musim kemarau. Kondisi yang tengah berlangsung merupakan fenomena yang wajar.

Peneliti cuaca dan iklim BMKG Provinsi Jawa Barat, Muhamad Iid Mujtahiddin mengatakan musim kemarau di Jawa Barat sejak Juni dimulai dari wilayah Pantura bergerak ke arah Selatan. Kemudian, angin yang melewati Jawa Barat adalah angin pasat Tenggara atau Timuran dari Australia.

Baca Juga

"Bulan Juli, Agustus dan September di Australia sedang mengalami puncak musim dingin. Suhunya relatif lebih dingin dibandingkam musim penghujan," ujarnya, Selasa (16/7).

Dia mengatakan, suhu dingin yang tengah berlangsung pun dipengaruhi kelembaban pada ketinggian permukaan hingga 1,5 Km di atas permukaan laut. Sehingga sore hari terlihat pembentukan awan.

Akan tetapi menurutnya, pada ketinggian 3 Km di atas permukaan laut relatif kering. Sehingga potensi awan yang terbentuk untuk terjadinya hujan kecil. Kemudian dampak kondisi kelembaban pada malam hingga pagi hari menambah kondisi suhu udara menjadi dingin.

Dia menambahkan, berdasarkan pantauan alat pengukur suhu udara di Stasiun Geofisika Bandung,  selama Juli, suhu udara terendah sebesar 16,4 derajat Celcius. Sementara di pos observasi geofisika Lembang tercatat 13 derajat Celcius.

Iid mengatakan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus-September dengan karakteristik suhu udara dingin dan kering. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat tetap menjaga kondisi badan agar tetap fit. "Salah satu di antaranya saat bepergian ke luar rumah selalu mengenakan baju hangat atau jaket dan mengonsumsi buah-buahan serta sayuran," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ شَرَعَ لَكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖٓ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰٓى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَلَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِۗ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُۗ
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).

(QS. Asy-Syura ayat 13)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement