Selasa 16 Jul 2019 14:27 WIB

Kandidat PM Inggris tak Terima Komentar Rasialis Trump

Empat anggota kongres AS yang dikritik Trump bukan berasal dari ras kaukasoid.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt di London, Senin (1/7).
Foto: AP Photo/Frank Augstein
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt di London, Senin (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dua kandidat yang berlomba menggantikan Theresa May sebagai perdana menteri Inggris menyatakan bahasa yang digunakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada empat anggota kongres perempuan tidak dapat diterima.

Saat ditanya dalam debat kepemimpinan apakah mereka setuju dengan May bahwa komentar itu tidak dapat diterima, baik Boris Johnson maupun Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan mereka setuju. "Hubungan antara Inggris dan AS sangat penting, tetapi jika Anda adalah pemimpin masyarakat multirasial, multibudaya yang hebat, Anda tidak bisa menggunakan bahasa semacam itu tentang mengirim orang kembali ke tempat asal mereka. Jadi itu benar-benar tidak bisa diterima," kata Johnson.

Baca Juga

photo
Dari kiri ke kanan, anggota Kongres AS yang dilecehkan Presiden AS Donald Trump, Alexandria Ocasio-Cortez dari New York, Rashida Tlaib dari Michigan, dan Ayanna Pressley dari Massachusetts, saat bersaksi mengenai pemisahan anak imigran, 12 Juli 2019.

Ditanya apakah komentar itu rasialis, baik Johnson dan Hunt menolak menggunakan istilah itu. "Ini adalah presiden negara yang merupakan sekutu terdekat kita dan jadi saya pikir itu tidak akan membantu situasi jika menggunakan bahasa semacam itu tentang presiden AS," kata Hunt.

"Tapi saya sudah benar-benar menjelaskan betapa ofensif bagi saya kalau orang masih mengatakan hal semacam itu," ucapnya.

Demokrat di Kongres AS bertindak pada Senin untuk secara resmi mengutuk serangan Trump terhadap para wanita kongres tersebut. Ketua House of Representative Nancy Pelosi mengatakan partainya akan memperkenalkan resolusi yang mengkritik twit xenofobia.

photo
Anggota Kongres AS, Ilhan Omar.

Keempat wanita kongres yang menjadi sasaran dari komentar Trump, yakni perwakilan Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Ayanna Pressley, dan Rashida Tlaib yang merupakan warga AS. Ketiganya, kecuali Omar lahir di AS. Omar, seorang pengungsi Somalia, tiba pada 1992.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement