REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern turut mengutuk komentar yang dibuat oleh Presiden Amerika Serikat (AS) yang tersirat menyerang empat wanita anggota Kongres dari Partai Demokrat. Ardern menegaskan sama sekali tidak setuju dengan komentar rasialis Trump.
Empat wanita anggota Kongres yang dicela Trump merupakan warga keturunan. Trump mengatakan, keempatnya tidak suka dengan dirinya dan AS. Trump mempersilakan mereka pulang ke negaranya masing-masing.
Ardern mengatakan kepada Morning Report, tidak ada tempat untuk komentar seperti apa yang dikatakan Trump. Dia pun bangga hal yang sebaliknya ada di Selandia Baru.
"Biasanya saya tidak masuk ke politik orang lain, tetapi akan menjadi jelas bagi kebanyakan orang bahwa saya sepenuhnya dan sama sekali tidak setuju dengannya," ujar Ardern dilansir Radio New Zealand, Selasa (16/7).
Ardern menyatakan, dirinya bangga di Selandia Baru seluruh rakyat dan petingginya mengambil pandangan yang berlawanan. Ia sebagai perdana menteri mengambil pandangan Parlemen harus menjadi tempat yang representatif dan harus terlihat serta terasa seperti Selandia Baru.
Menurutnya, berbagai budaya dan etnis yang berbeda ada di parlemen dan tidak boleh ada penilaian tentang asal usul siapa pun. "Kita harus merayakan keberagaman kita, kita melakukannya di Selandia Baru, saya bangga akan hal itu dan jadi saya jelas mengambil pandangan yang sangat berbeda kepada Presiden Trump," ujarnya.
Dia mengatakan jangan pernah membuat penilaian tentang asal usul siapa pun. Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters akan mengunjungi AS di mana ia akan berbicara di sebuah konferensi tentang kebebasan beragama. Ardern mengatakan konferensi tersebut akan menjadi platform untuk berbicara secara terbuka tentang fakta Selandia Baru ingin melihat dunia yang merayakan keragaman warganya dan migran.
Ardern mengatakan, dia akan mengharapkan Peters mengulangi pandangan ini di konferensi AS meskipun bukan pertemuan bilateral. Ardern menyatakan, meskipun dia tidak setuju dengan Trump yang mengecam sekelompok wanita dari Partai Demokrat, pembicaraan bilateral antara kedua negara masih tetap terjalin.
"Fokus kami cenderung pada hubungan Selandia Baru, dan seperti yang saya katakan sejumlah pemimpin dunia dan saya akan menghabiskan waktu yang lama hanya berbicara tentang perbedaan pendapat jika itu adalah cara kami memfokuskan bilateral kami," katanya.
Ardern juga diperkirakan akan mengunjungi AS akhir tahun ini untuk menghadiri majelis PBB. Perdana Menteri Inggris Theresa May dan mitranya dari Kanada Justin Trudeau juga mengecam komentar Trump.