Selasa 16 Jul 2019 15:44 WIB

Dua Tahun Guru Nining Tinggal di Toilet Sekolah

Pendapatannya yang sekadarnya sempat membuat Nining frustrasi.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Nining (44) guru honorer di  SD Negeri Karya buana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, terpaksa harus tinggal di toilet sekolah tempatnya mengajar karena kondisi ekonomi yang lemah, Senin (15/7).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Nining (44) guru honorer di SD Negeri Karya buana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, terpaksa harus tinggal di toilet sekolah tempatnya mengajar karena kondisi ekonomi yang lemah, Senin (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Dua tahun lamanya Nining Suryani (44 tahun), seorang guru honorer di SD Negeri Karya Buana 03, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, terpaksa harus tinggal di toilet sekolah tempatnya mengajar. Rumahnya ambruk dua tahun lalu karena telah reyot dimakan usia.

Dirinya sekeluarga harus pindah dari rumah tersebut yang memang sebagian besar bahan bangunannya hanya terbuat dari kayu. Kondisi ekonomi Nining yang hanya seorang guru honorer dengan gaji Rp 350 ribu per bulan dan suaminya Ebi (46) yang bekerja serabutan, membuat dirinya urung membenahi rumahnya yang roboh.

Kesulitannya ditambah dengan fakta masih ada anak yang harus kedua orang tua itu cukupi kebutuhannya. "Saya tinggal di sini karena tidak ada lagi tempat tinggal, karena rumah saya roboh. Mau bangun lagi nggak ada uang karena buat anak sekolah. Anak saya yang kecil sekolah pesantren di Kecamatan Saketi, seorang lagi di Jakarta kuliah, walaupun sekarang sudah berhenti karena mau kerja" ujar Nining saat ditemui di kediamannya di SDN Karya Buana 03, Senin (15/7).

Nining yang sudah mengajar di sekolah tersebut selama 15 tahun menuturkan, pascarumahnya roboh dua tahun lalu, dia yang pertama kali meminta kepada kepala sekolah untuk diizinkan tinggal di ruangan yang ada di samping toilet sekolah. Ia akhirnya diizinkan walaupun kepala sekolah mengaku berat memberikan putusan tersebut.