REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Planetarium dan Observatorium Jakarta menargetkan sekitar 500 pengunjung yang akan datang menonton gerhana bulan melalui peneropongan teleskop di lokasi tersebut. "Target pengunjung biasanya dilihat dari waktu pendaftaran," kata Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi Planetarium dan Observatorium JakartaEko Wahyu Wibowodi Jakarta, Selasa malam (16/7).
Peneropongan gerhana bulan berlangsung pada hari Selasa mulai pukul 21.00 hingga Rabu pukul 06.00 WIB. Menyaksikan gerhana bulan dengan teropong ini berlangsung gratis dan terbuka untuk umum.
Sepanjang waktu tersebut, dia optimistis jumlah pengunjung bisa mencapai 500 sampai 1.000 orang. Apalagi fenomena gerhana bulan yang bisa disaksikan secara langsung jarang terjadi.
Pada tahun ini, kata dia, hanya ada tiga kali fenomena gerhana, yakni gerhana bulan sebanyak dua kali pada bulan Januari dan Juli ini, dan gerhana matahari pada bulan Desember mendatang. Hingga pukul 23.00 WIB, jumlah pendaftar kegiatan peneropongan gerhana bulan sebagian itu mencapai 242 orang.
Para pengunjung berasal dari berbagai daerah di sekitar Jakarta, seperti Bekasi, Cibubur, Depok, dan Tangerang. Bahkan, ada yang berasal dari Bandung dan Sidoarjo
Sebelumnya, Planetarium dan Observatorium Jakarta mempersilakan masyarakat yang ingin melakukan peneropongan gerhana bulan secara langsung. Awal gerhana bulan sebagian diperkirakan dimulai pukul 01.43 WIB.
Selain pengamatan terhadap gerhana bulan sebagian, Jupiter, dan Saturnus, Planetarium dan Observatorium Jakarta juga menggelar diskusi tentang gerhana bulan.
Masyarakat juga dapat mengikuti secara langsung proses gerhana bulan sebagian melalui live streaming (siaran langsung) dari Plaza Teater Planetarium dan Observatorium Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, dini hari ini.