REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Setelah lebih dari dua dekade tayang di bioskop, film Titanic masih menyisakan perdebatan kontroversial. Penggemar sering mempertanyakan apakah tokoh Jack yang diperankan aktor Leonardo DiCaprio harus meninggal dunia.
Banyak yang menganggap bahwa Jack sebenarnya bisa muat di atas pintu mengapung di mana Rose (Kate Winslet) diselamatkan. 'Kontroversi pintu Titanic' muncul karena penonton menyayangkan Jack tidak naik ke atas pintu itu saat kapal tenggelam.
Sampai sekarang, DiCaprio masih enggan mengomentari perdebatan itu. Dia juga tak tergerak untuk buka mulut saat sesama selebritas Hollywood, Brad Pitt dan Margot Robbie, mencoba memancing-mancing komentarnya saat menjadi bintang tamu di salah satu program televisi MTV.
Ketiganya datang untuk mendiskusikan film terbaru mereka, Once Upon a Time in Hollywood yang bakal tayang Juli 2019. Di tengah pembicaraan, topik obrolan beralih ke Titanic yang melejitkan nama DiCaprio pada 1997.
"Astaga, saya memang sudah lama memikirkannya. Saya ingat menangis menonton adegan itu saat masih kecil," kata Margot Robbie saat pemandu acara mengajukan pertanyaan soal kontroversi pintu Titanic, dikutip dari laman People.
"Saya tidak punya komentar," ungkap DiCaprio setelah tertawa kecil.
Tak lama, Robbie kembali menimpali dengan berujar, "Itu adalah kontroversi terbesar dalam perfilman modern." DiCaprio tersenyum dan mengiyakan dengan sopan.
Brad Pitt juga ikut bertanya kepada DiCaprio apakah dia pernah berpikir dirinya muat di atas pintu. Robbie kembali mendesak dan bertanya apakah sempat terlintas di benak DiCaprio bahwa pintu mengapung itu seharusnya dibuat lebih kecil untuk mendukung adegan kematian Jack. Sang aktor tetap tak mau menjawab.
Walau DiCaprio berusaha diplomatis, sutradara Titanic James Cameron tidak segan menyatakan pendapatnya soal kontroversi pintu. Sineas 64 tahun itu mengutarakannya saat menjadi bintang tamu di stasiun radio BBC Radio 1 awal tahun silam.
Menurut Cameron, semua perdebatan yang ada adalah hal bodoh. Ia berpendapat, memang seperti itulah penulisan skenario dan tak akan bisa memuaskan semua orang. Tidak seharusnya ada pro-kontra, kecuali jika penonton selalu gatal membenturkan semua argumen.
"Maksudku, begini saja, bisakah Romeo mengikuti akal sehat dan tidak meminum racunnya? Bisakah dia memutuskan tidak membawa-bawa belatinya supaya Juliet tidak usah menikam dirinya sendiri?" kata Cameron mengibaratkan dengan kisah tragis Romeo-Juliet.