REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Draf elektronik yang memuat susunan formasi Kabinet Indonesia Kerja Jilid II beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan. Golkar meminta dokumen yang dinyatakan hoaks itu tak ditanggapi serius.
"Saya tidak tahu, yang jelas saya kira kalau presiden sudah mengumumkan, kabar tentang nama nama kabinet itu, sudah pasti. Kalau masih seliweran tidak jelas sunbernya darimana jangan terlalu dianggap serius," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzilly di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Rabu (17/7).
Ace membantah peredaran dokumen formasi kabinet itu merefleksikan perebutan kursi di tubuh koalisi Indonesia Kerja. Menurut dia, secara formal semua parpol sudah menyatakan menyerahkan pemilihan formasi kabinet pada Jokowi.
"Jadi saya kira tidak benar jika di antara parpol koalisi sedang usaha berebut jatah kursi menteri ya, kita biasa biasa saja, jadi tidak ada yang dinilai bahwa terjadi perebutan," ujar Ace.
Ace juga meyakini, Presiden Terpilih Jokowi pada saatnya juga akan membicarakan dengan seluruh partai koalisi soal susunan menteri untuk menjalankan pemerintahannya di periode ke dua.
Peredaran draf elektronik berisi formasi Kabinet Kerja Jilid II itu sempat menuai reaksi dari warganet. Kementerian Kominfo pun segera mengklarifikasi peredaran draf tersebut melalui laman resmi kominfo.go.id.
"Faktanya berdasarkan hasil penelusuran, menurut Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Kemenangan Nasional (TKN), Usman Kansong menyatakan bahwa susunan Kabinet Indonesia Kerja Jilid II yang beredar melalui media sosial adalah tidak benar," demikian tertulis dalam laman resmi Kominfo.