Rabu 17 Jul 2019 16:15 WIB

Gempa tak Pengaruhi Minat Pendaki untuk Susuri Gn Rinjani

BTNGR mengatakan tak ada pembatalan pendakian Gn Rinjani oleh wisatawan.

Pendaki Gunung Rinjani tiba di Pos Bawaknao, Sembalun, Lombok Timur, NTB. (Dok)
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Pendaki Gunung Rinjani tiba di Pos Bawaknao, Sembalun, Lombok Timur, NTB. (Dok)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR)  mengungkap, gempa bumi dalam skala rendah yang dirasakan di Pulau Lombok tidak mempengaruhi minat wisatawan untuk melakukan pendakian Gunung Rinjani. Kecelakaan pendakian juga tak terjadi di sana.

"Tidak ada pembatalan oleh wisatawan yang sudah memesan tiket secara online, melalui E-Rinjani," kata Kepala BTNGR, Sudiyono, ketika dihubungi dari Mataram, Selasa.

Baca Juga

Menurut Sudiyono, tingkat kunjungan Rinjani belum pulih kendati 2.094 turis asing telah melakukan pendakian sejak dibukanya aktivitas wisata tersebut pada 14 Juni 2019. Sebelumnya, Gunung Rinjani sempat ditutup akibat rentetan gempa bumi pada 29 Juli dan sepanjang Agustus 2018.

"Jumlah tersebut sebenarnya belum sesuai target kami karena masih ada kuota yang kosong pada hari-hari tertentu di beberapa pintu masuk jalur pendakian," kata Sudiyono.

Selain turis asing, menurut dia, para pendaki juga ada yang berasal dari warga lokal dan berbagai daerah di Indonesia. Jumlah wisatawan domestik yang melakukan pendakian sejak 14 Juni hingga 15 Juli 2019, sebanyak 748 orang.

Dengan demikian, total jumlah wisatawan mancanegara dan domestik yang melakukan pendakian dalam satu bulan sebanyak 2.842 orang. Sebanyak 2.000 wisatawan melakukan pendakian melalui pintu masuk Senaru di Kabupaten Lombok Utara. Dari jumlah itu, 1.937 orang merupakan wisatawan asing dan 63 orang wisatawan domestik.

Selain itu, pintu masuk jalur pendakian Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, sebanyak 453 orang. Sebanyak 61 orang di antaranya merupakan turis asing.

Sementara itu, ada 283 orang yang melalui pintu masuk jalur pendakian Timbanuh di Kabupaten Lombok Timur. Mayoritas (235 orang) adalah wisatawan domestik. Sedangkan di pintu masuk jalur pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah, ada turis asing 48 orang dan turis lokal 58 orang.

"Jumlah pendaki yang masuk melalui Senaru paling banyak karena jumlah pelaku usaha jasa wisata pendakian (TO) paling banyak di daerah itu. Tapi kalau melihat sebarannya sudah merata sesuai jumlah TO di masing-masing pintu masuk jalur pendakian," ujar Sudiyono.

Menurut dia, jumlah pendaki akan terus bertambah karena puncak musim pendakian baru dimulai pada Juli dan akan berlanjut pada Agustus hingga September 2019. Wisatawan yang berminat melakukan pendakian sudah ada yang melakukan pemesanan tiket masuk melalui aplikasi E-Rinjani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement