REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE – Pihak berwenang Pakistan menangkap pelaku yang diduga melakukan serangan empat hari pada 2008 di Mumbai, India. Hafiz Saeed ditangkap atas tuduhan tindak pidana keuangan yang mendukung terorisme.
Juru bicara Gubernur Punjab, Shahbaz Gill, mengatakan Saeed ditangkap di dekat Kota Gujranwala, Pakistan Tengah. Dia dituduh telah mengumpulkan dana secara ilegal. "Tuduhan utamanya adalah dia mengumpulkan dana secara ilegal," ujar Gill, Rabu (17/7).
Saeed merupakan pendiri Lashkar e Taiba (LeT) atau Army of the Pure, yakni kelompok militan yang dituding Amerika Serikat (AS) dan India atas serangan Mumbai yang menewaskan lebih dari 160 orang, termasuk warga Amerika.
Saeed ketika itu membantah bahwa jaringannya terlibat dalam serangan Mumbai, dan tidak ada hubungannya dengan kelompok-kelompok militan. AS menawarkan hadiah sebesar 10 juta dolar AS bagi mereka yang memberikan informasi mengenai Saeed yang diduga merupakan dalang serangan Mumbai.
Saeed telah diberi sanksi PBB dan AS karena perannya dalam serangan Mumbai. Tindakan keras itu dilihat sebagai tanggapan terhadap tekanan yang dihadapi negara itu dari Gugus Tugas Aksi Keuangan (FATF), pengawas pendanaan terorisme internasional yang tahun lalu menempatkan Pakistan pada "daftar abu-abu". FATF tidak punya pengawasan yang memadai terhadap pencucian uang dan terorisme.
Serangan Mumbai merupakan rangkaian serangan teroris yang terkoordinasi dan terjadi secara serentak di sejumlah tempat di kota terbesar India, pada 26 November 2008 dan berlanjut hingga 29 November 2008. Para pelaku melakukan serangkaian penembakan, peledakan, dan penyanderaan.
Serangan-serangan tersebut terjadi di Stasiun Kereta Api Chhatrapati Shivaji Terminus (CST) yang sangat ramai, serta dua hotel lima bintang yaitu Oberoi/Trident, dan Taj Mahal Palace. Serangan juga terjadi di Kafe Leopold yakni sebuah restoran yang terkenal di kalangan turis, Rumah Sakit Cama, gedung pusat komunitas Yahudi Mumbai Chabad House, dan kantor polisi.