REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama dua bulan pihak pengelola Puri Indah Mall, Jakarta Barat memisahkan fasilitas toilet pengunjung dengan toilet pengemudi ojek daring. Pemisahan ini dilakukan pada lantai dasar dan lantai satu di Puri Indah Mall. Namun, kini petunjuk arah toilet untuk ojek daring sudah diganti dengan petunjuk arah toilet karyawan saja.
Padahal sebelumnya, toilet ojek daring disatukan dengan toilet karyawan. Tentu terdapat perbedaan yang signifikan terhadap toilet pengunjung dengan toilet karyawan atau ojek daring. Pada toilet pengunjung ada dua untuk laki-laki dan perempuan. Pada toilet pengunjung perempuan, terdapat enam pintu toilet yang berwarna putih terbuat dari besi dan kaca yang tebal. Adapun empat wastafel yang dilengkapi dengan sabun pencuci tangan.
Lantai di toilet pengunjung terbuat dari marmer berwarna abu-abu. Di dalam toilet masing-masing disediakan dua tempat sampah serta tempat untuk menaruh barang. Kondisinya pun bersih dan tercium aroma yang sedap.
Sedangkan di toilet karyawan atau ojek daring dekat dengan ruang janitor. Adapun dua toilet yang dipisahkan laki-laki dan perempuan.
Namun, pada toilet perempuan hanya ada empat pintu toilet yang terbuat dari kayu berwarna oranye. Lalu, hanya ada tiga wastafel serta lantai yang sudah terlihat kusam. Tempat sampah di toilet tersebut juga hanya disediakan satu buah di masing-masing toilet.
Di dalam toilet tersebut juga tidak ada tempat menaruh barang. Kondisinya tidak sebersih dan sewangi di toilet pengunjung.
Salah satu petugas kebersihan toilet lantai dasar Puri Indah Mall, Asep (30 tahun), mengatakan, tadinya memang ada papan petunjuk yang berisi toilet ojek daring dan karyawan. Namun, tadi pagi saat dia masuk tidak ada lagi untuk ojek daring melainkan hanya untuk karyawan.
“Saya hanya petugas kebersihan, ini kan urusan manajemen. Sempat memang ada papan petunjuk untuk ojek daring dan para ojek daring menggunakan toilet tersebut,” ujarnya kepada Republika, Rabu (17/7).
Asep mengaku banyak juga ojek daring yang menggunakan toilet pengunjung. Lalu, Asep membiarkan karena mereka sama juga pengunjung. Papan yang berisi toilet untuk ojek daring tersebut sudah lama sekitar sebulan yang lalu.
Sementara itu, salah satu pengemudi ojek daring, Juki (40 tahun), mengatakan sudah lama sering dapat orderan dari pelanggan untuk membeli makanan di Puri Indah Mall. Namun, perbedaan toilet tersebut sudah berlangsung selama dua bulan di lantai dasar dan lantai satu.
“Saya kan sering ke sini, sudah dua bulan ada pemisahan toilet kaya gitu. Kata petugas kebersihannya kalau mau ke toilet yang khusus ojek daring. Tulisannya di papan petunjuk waktu itu toilet karyawan pengantar/ojol,” kata dia.
Juki merasa dibedakan, padahal ia hanya menjalankan pekerjaannya yang membeli makanan untuk pelanggannya. Namun, ia tidak mempedulikan yang penting tidak mengurangi pendapatan pekerjaannya.
Juki menambahkan papan petunjuk itu sudah tidak ada. Sehingga tadi ia menggunakan toilet pengunjung. Padahal, kata Juki di mal lain tidak seperti ini. Juki merasa bingung dengan pihak pengelola mal.
“Maksudnya dibedakan gitu kenapa ya? Kami kan juga pengunjung. Modal juga beli makanan buat pelanggan. Hari ini sudah tidak ada sih, Langsung dicopot kali,” tambah dia.
Salah satu pengunjung, Ari (25 tahun), mengatakan tidak peka terhadap papan petunjuk toilet. Ia bahkan baru mengetahui ada perbedaan seperti itu. Seharusnya, semua pengunjung disamakan.
“Kenapa harus dibeda-bedakan? Karena mereka pengemudi ojek daring terus kenapa? Kan sama kayak kami pengunjung juga. Aneh yah, tapi sudah dicopot yah? bagus deh jangan sampai ada kayak gini lagi,” ujar dia.