Kamis 18 Jul 2019 01:50 WIB

Tingkat Kunjungan Wisatawan ke Bangka Belitung Anjlok

Mahalnya harga tiket pesawat pengaruhi angka kunjungan wisatawan ke Bangka Belitung.

Wisatawan menikmati keindahan di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung, Kamis (10/3).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wisatawan menikmati keindahan di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung, Kamis (10/3). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat berdampak terhadap penurunan jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke daerah itu. Ia mengungkapkan, tingkat kunjungan wisatawan domestik merosot 50 persen.

Penurunan tarif pesawat udara 50 persen dari Tarif Batas Atas (TBA) untuk penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC) domestik yang telah berlaku pada 11 Juli, menurut Erzaldi, tidak memperbaiki jumlah kunjungan wisnus. Erzaldi mengatakan harga tiket pesawat yang mahal juga berdampak pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bangka Belitung.

Dia mengaku mendapat banyak keluhan penurunan omzet dari para pelaku UMKM.

"Bayangkan, sekarang orang mau beli oleh-oleh takut bagasinya. Sementara, sekarang kita menggebu-gebu membangkitkan semangat UMKM, tapi produk tidak laku," ujar dia usai "Peluncuran Toboali City on Fire Season 4" di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu.

photo
Sejumlah kapal wisata berlayar membawa wisatawan menuju Pulau Lengkuas, Belitung, Bangka Belitung.

Untuk mengatasi penurunan kunjungan wisnus, Erzaldi mengatakan sedang mencari pola promosi bersama dengan maskapai penerbangan.

"Kami nanti promosi bersama. Ada dana berapa APBD. Satu kabupaten kami minta Rp 1 miliar, nanti provinsi bantu Rp 3 miliar untuk promosi ke maskapai penerbangan, tapi kami minta di hari-hari tertentu ada diskon," katanya.

Langkah lain, Erzaldi menyebutkan, Pemprov Babel bersama dengan hotel, restoran, dan tempat berbelanja oleh-oleh akan menyetujui kesepakatan untuk memberikan potongan harga kepada wisatawan.

"Hotel kasih diskon, restoran kasih diskon, oleh-oleh kasih diskon, travel juga kasih diskon. Kumpul semua di travel, travel yang jual paket, paketnya baru kami sampaikan ke maskapai," kata dia.

Erzaldi mengatakan, pariwisata akan terus menjadi sektor andalan Bangka Belitung untuk mendorong peningkatan pendapatan daerah. Keseriusan tersebut telah tertuang dalam kebijakan mentransformasikan timah ke pariwisata.

"Memang sekarang sumbangan timah kepada PDRB dari mining ini 24 persen, itu masih sangat, paling besar, tetapi hati-hati ketika mining drop, berarti PDRB kita drop, kalau pariwisata tidak," ujarnya.

Dengan usaha pemerintah untuk terus mendorong pariwisata Bangka Belitung, Erzaldi berharap, sumbangan sektor pariwisata terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Bangka Belitung dapat menyaingi timah.

"Sekarang sudah mulai kelihatan ketika timah turun kita relatif stabil, cuma kena hantam lagi gelombang harga tiket," ujar dia.

Menurut Erzaldi, kunjungan wisata ke Babel meningkat pesat, dari 369.422 kunjungan pada 2017 menjadi sekitar 2.072.000 kunjungan pada 2018.

Komitmen Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, terlihat saat Tanjung Kelayang, Belitung, berhasil masuk dalam daftar 10 destinasi pariwisata prioritas atau "Bali Baru".

Pariwisata Bangka Belitung kini memiliki tiga kegiatan unggulan yang masuk dalam 100 CoE WI 2019, yaitu Bangka Cultural Wave Festival (Coming Home Celebration) di Sungailiat, Festival Tanjung Kelayang di Belitung, dan TCOF Season 4 yang akan berlangsung di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan pada akhir bulan ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement