REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Maskapai penerbangan Belanda KLM mendapat kecaman pada Rabu setelah awak kabinnya meminta seorang ibu agar menggunakan penutup saat menyusui. Sang pramugari mengatakan hal tersebut demi menghargai penumpang lain yang mungkin merasa risih melihatnya.
Para pegiat hak kaum wanita meluapkan kemarahannya ketika KLM lewat media sosialnya membela awak kabinnya dan memastikan bahwa hal tersebut telah sesuai dengan kebijakan perusahaan. Menurut para pemrotes, KLM telah membuat stigma. Mereka menegaskan bahwa para ibu tidak boleh dipermalukan karena menyusui anak-anaknya.
"Sikap-sikap negatif terkait menyusui di depan umum berasal dari seksualisasi berlebihan tubuh kaum hawa," kata Niki Kandirikirira dari kelompok advokasi Equality Now.
"Menyusui merupakan proses alamiah dan kaum hawa punya kebebasan untuk melakukannya di mana saja dan kapan saja mereka inginkan, daripada dipaksa bersembunyi seolah-olah mereka melakukan sesuatu yang tak pantas."
Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan bayi-bayi disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama dilanjutkan dengan menyusu dan makanan pendamping Air Susu Ibu (ASI) sampai mereka berusia dua tahun.
Kecaman mulai merebak setelah seorang ibu bernama Shelby Angel mengunggah protesnya terhadap KLM di Facebook. Ia mengatakan bahwa awak kabin memintanya menutupi payudara ketika menyusui bayinya yang berusia setahun dalam penerbangan dari San Fransisco ke Amsterdam bulan lalu.
Awak kabin membawakan selimut untuk Angel seraya mempersilakannya meneruskan menyusui asalkan menggunakan penutup. Angel mengatakan bahwa dia menolak menutupi payudaranya saat menyusui karena buah hatinya tak mau menyusu jika ditutupi.
Meski awak kabin kemudian membiarkannya, tetapi ia dibuat merasa tak nyaman. Ketika Angel menyampaikan keluhan ke KLM, ia mendapat penjelasan bahwa tanggapan awak kabin itu sesuai dengan kebijakan perusahaan.