REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Dr Arif Satria angkat bicara setelah namanya disebut-sebut masuk dalam jajaran Menteri Kabinet Joko Widodo-Ma''ruf Amin, sebagai Menteri Pertanian (Mentan). Ia mengatakan, fokusnya saat ini adalah menjalankan tugas sebagai rektor IPB.
"Saat ini tugas saya adalah sebagai Rektor IPB, jadi fokus melaksanakan tugas yang sudah di depan mata saja, dan tidak memikirkan gosip dan rumor yang beredar," ujarnya di Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/7).
Meski begitu, ketika ditanya kesiapannya ketika diminta Presiden untuk menempati posisi menteri, ia tidak mengisyaratkan akan menolak tawaran tersebut, juga tidak mengaku siap menempatinya.
"Saya kira hanya Tuhan yang tau kita itu akan berakhir dalam jabatan apa berperan apa hanya Tuhan yang tau. Ya tetap diserahkan kepada Tuhan," kata Arif saat menghadiri penetapan Ketua Majelis Wali Manat (MWA) IPB University periode 2019-2024 di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor, Rabu.
Ia menganggap, Presiden Jokowi memiliki kriteria khusus dalam memilih orang sebagai menterinya di periode kedua menjabat sebagai Presiden RI. Maka, banyak pula tokoh berkualitas yang menurutnya patut ditunjuk jadi menteri.
"Jadi saya kira presiden punya orang-orang yang tepat untuk menempati posisi tersebut, jadi banyak orang-orang yang hebat daripada saya sangat banyak," tuturnya.
Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Teten Masduki, memastikan bahwa dokumen yang mencantumkan rancangan susunan Kabinet Kerja jilid II yang beredar di tengah masyarakat adalah hoaks alias informasi palsu. Teten menyebutkan, bahwa penyusunan kabinet tentu merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ya saya nggak mau tanggapin, tapi saya ada di Sentul dan nggak ada rapat. Itu jelas hoaks," ujar Teten di Sekretariat Negara, Rabu (17/7).
Pernyataan Teten juga didukung oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir. Erick menyebutkan bahwa dokumen yang mencantumkan draf susunan kabinet adalah hoaks.
Erick beralasan, dalam dokumen ditulis bahwa telah dilakukan rapat pada Ahad (14/7) pada pukul 21.00 malam dengan sekretaris rapat adalah politisi senior PDIP Pramono Anung. Namun kenyataannya, ujar Erick, Pramono diketahui tidak hadir dalam acara di Sentul pada Ahad lalu.