Kamis 18 Jul 2019 13:43 WIB

Calon Menteri PDIP di Kabinet Jokowi Ditentukan Mega

Basarah menilai formasi menteri tetap menjadi hak prerogatif presiden.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Megawati Soekarnoputri.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama kader PDIP yang dicalonkan untuk menduduki posisi menteri di kabinet Joko Widodo - Ma'ruf Amin ditentukan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengatakan, sebagai partai pengusung utama dan partai pemenang pemilu, PDIP pasti akan mendapatkan porsi untuk membantu kinerja Jokowi di kabinet. Namun, siapa yang bakal membantu Jokowi dari PDIP itu ditentukan Megawati.

Baca Juga

"Di PDIP berlaku prerogatif ketua umum PDIP. Jadi barangsiapa kader PDIP yang akan diusulkan kepada presiden sebagai menteri, itu muncul dari kewenangan Ibu Megawati," kata Basarah di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (18/7).

Adapun formasi menteri, kata Basarah menjadi hak prerogatif presiden. Sehingga kader PDIP yang akan menjadi menteri, akan melalui dua instansi prerogatif. Pertama, prerogatif ketua umum PDIP untuk mengusulkan kepada Presiden. Kedua, wewenang presiden dalam menentukan nama-nama calon menterinya.

"Ibu Megawati belum menggunakan prerogatifnya, maka dapat dikatakan hingga kini belum ada nama calon menteri dari PDIP kepada Presiden Jokowi," kata Basarah.

Wakil Ketua MPR itu mengatakan, Megawati masih memberikan kesempatan kepada Jokowi untuk menyelesaikan hal-hal yang fundamental demi kepentingan bangsa yang lebih besar, misalnya rekonsiliasi politik.

"Saya kira kalau nama-nama menteri kabinet Pak Jokowi mendatang Bu Mega adalah ketua umum yang tahu detil kader kader yang beliau pimpin sehingga beliau sudah paham si A ditugaskan siapa di mana, sekali lagi itu sepenuhnya wewenang prerogatif Megawati Soekarnoputri," ujar Basarah menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement