REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi komitmen para kepala daerah di Provinsi Bangka Belitung yang menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan daerah. Arief mengatakan, komitmen itu terlihat dari meningkatnya jumlah gelaran di Babel yang masuk dalam Calendar of Event (CoE) Kemenpar serta adanya dua kawasan di Babel yang sedang proses menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Namun, ia mengatakan, dalam penyelenggaraan gelaran harus menggunakan kriteria 3C yakni creative value, commercial value, serta CEO commitment dalam mengembangkan pariwisata daerahnya. “Tapi yang penting adalah commitment CEO, Gubernur dan Bupati harus berkomitmen, anggaran, serta konsisten minimal 3 tahun berturut-turut. Bila kepala daerahnya punya komitmen, dua lainnya akan mengikuti,” kata Arief.
Ia pun menekankan pentingnya menghitung commercial value dari setiap agenda pariwisata sehingga bisa meyakinkan para gubernur dan bupati bahwa cara itu bakal memberikan manfaat ekonomi bagi warganya. Menpar mencontohkan Provinsi Bali yang sudah mahir dalam penyelenggaraan agenda karena Bali memiliki product, process, dan philosophy yang saling melengkapi. Sementara contoh lain adalah Banyuwangi yang menjadi Kota festival terbaik dengan jumlah event yang banyak.
“Hipotesis saya, Bali dan Banyuwangi memiliki pendapatan perkapita tinggi dan indeks kebahagiaannya tinggi. Saya berharap Babel akan seperti itu,” kata Menpar.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengapresiasi Kementerian Pariwisata karena memberikan dukungan terhadap pariwisata Bangka Belitung. "Terbukti terjadi peningkatan kunjungan wisatawan yang drastis, pada 2018 tercatat kunjungan meningkat menjadi sekitar 2 juta. Melalui pariwisata, saya harap kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Babel bisa terus meningkat,” ujarnya.