REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain tunggal putra unggulan tujuh, Anthony Sinisuka Ginting harus kandas di babak kedua Blibli Indonesia Terbuka 2019 yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (18/7). Ginting harus mengakui ketangguhan pemain non-unggulan dari Thailand, Kantaphon Wangcharoen dalam pertandingan tiga gim.
Awal gim pertama, Ginting unggul lebih dulu dari strategi menyerang yang dilengkapi dengan netting-netting tipis. Ginting unggul 11-7 di paruh gim. Saat jeda, Kantaphon meminta waktu kepada tenaga medis untuk mengobati tangannya yang luka.
Usai jeda, Kantaphon terlihat mengubah strateginya. Ia lebih berani melancarkan netting-netting yang tak kalah tipis dibanding pukulan Ginting. Strategi ini mampu meredam serangan Ginting.
Selalu unggul 17-10, Kantaphon mampu menyamakan kedudukan dengan 18-18, 19-19 dan deuce 20-20. Pengembalian bola yang keluar dari Ginting membuat gim pertama mampu dicuri Kantaphon dengan 20-22.
Di gim kedua, Ginting mengambil inisiatif untuk menyerang lebih dulu. Sejak kedudukan 6-6, Ginting mampu mempertahankan keunggulan dari 11-9 dan merebut gim kedua dengan 21-11.
Di gim ketiga yang menentukan, Kantaphon unggul lebih dulu dengan 2-6. Ginting memperketat perolehan angka dengan 10-10, 11-11 dan 12-12. Setelahnya, Kantaphon tampil menawan dengan netting-netting tipisnya. Sedangkan Ginting beberapa kali tidak bisa mengembalikan pukulan Kantaphon di depan net.
Kantaphon berbalik unggul dengan 12-17 dan 13-18. Ginting belum menyerah. Dia berupaya mengembalikan pukulan Kantaphon ke bagian belakang kanan Kantaphon, demi menghindari netting-netting tipis lawannya.
Perlahan-lahan Ginting memperkecil ketertinggalan dengan 17-19. Kantaphon mampu menyentuh match point terlebih dulu dengan 17-20. Ginting sempat mencuri dua poin dengan 19-20. Tapi pengembalian pukulan Ginting yang ke luar lapangan dari rally yang panjang, membuat kemenangan diraih Kantaphon.
Ginting merupakan salah satu pemain tunggal putra andalan Indonesia, selain Jonatan Christie. Kelincahan kaki dan liukan tangannya dalam memukul bola kerap membuat decak kagum para pecinta bulu tangkis.
Saat masih junior, Ginting telah menarik perhatian dengan menjuarai dua kali Sirnas pada 2012 yaitu seri di Surabaya dan Bandung. Di Kejuaraan Dunia Junior 2014, Ginting juga meraih perunggu dengan mencapai babak semifinal.
Setahun berselang, ia juga membuat kejutan dengan mampu lolos ke babak perempat final turnamen Indonesia Terbuka 2015 yang merupakan kelas Super Series Premier (saat ini kelas Super 1000).
Hingga saat ini, Ginting telah menjuarai tiga turnamen yaitu Korea Terbuka 2017, Indonesia Masters 2018 dan puncaknya China Terbuka 2018 Super 1000. Di Asian Games 2018, Ginting juga meraih medali perunggu di nomor individu tunggal putra.