Kamis 18 Jul 2019 15:32 WIB

Respons Zulkifli Hasan Saat Ditanya Soal Oposisi

Zul menilai tak tepat jika perbincangan politik berputar pada oposisi atau tidak.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua MPR Zulkifli Hasan (keempat kiri) saling bergandengan tangan dengan Wakil Ketua MPR (dari kiri ke kanan) Ahmad Basarah, Oesman Sapta Odang, E.E. Mangindaan, Mahyudin, Hidayat Nur Wahid, Ahmad Muzani dan Muhaimin Iskandar seusai menggelar rapat pimpinan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ketua MPR Zulkifli Hasan (keempat kiri) saling bergandengan tangan dengan Wakil Ketua MPR (dari kiri ke kanan) Ahmad Basarah, Oesman Sapta Odang, E.E. Mangindaan, Mahyudin, Hidayat Nur Wahid, Ahmad Muzani dan Muhaimin Iskandar seusai menggelar rapat pimpinan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan merespons pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais terkait harapannya agar PAN tetap berada di oposisi.  Namun ia tak mau menjelaskan secara gamblang terkait kemungkinan PAN menjadi oposisi. 

"Jangan diartikan lagi," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/7).

Baca Juga

Ia beranggapan tidak tepat jika perbincangan perpolitikan hanya didominasi terkiat bersikap oposisi atau tidak. Menurutnya sistem politik Indonesia berbeda dengan Amerika Serikat yang menganut sistem dua partai.

"Bisa saja di pusat kota tidak bersama, atau bersama, tapi di daerah berbeda ya," kata ketua MPR tersebut.

Ia mencontohkan, di daerah pemilihannya di Lampung, PAN bersama-sama dengan Golkar. Begitu juga di Sulawesi Selatan, PAN juga bekerja sama dengan PDI Perjuangan dan Nasdem. "Jadi kita menganut Pancasila sistemnya musyawarah mufakat, Musyarawah mufakat itu bisa sepakat untuk sepakat, bisa juga sepakat atau tidak sepakat," ucapnya.

Sebelumny Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, menginginkan PAN tetap berada di jalur oposisi. Menurutnya oposisi perlu untuk check and balance pemerintahan.

Nasihat Amien Rais ini disampaikan dalam bentuk video di akun Instagram-nya @amienraisofficial. "Saudara-saudaraku para kader dan pemilih PAN se-Indonesia yang saya cintai. Dengarkanlah nasihat saya, jangan kita rabun ayam. Hanya karena satu kursi kemudian kita bergabung," kata Amien Rais.

Dalam video itu Amien mengingatkan bagaimana nanti hampir 10 juta pemilih PAN akan mempertanyakan sikap itu. "Tolong teman-teman DPP PAN jangan mengumbar semau-maunya," kata Amien.

Pemilih PAN itu, kata Amien, adalah grassroot dari ranting, cabang, yang tidak boleh dikesampingkan semacam itu. "Saudara-saudaraku mari kita berpikir. Nanti kita bicarakan secara kesatria, secara apa adanya," ungkap Amien.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement