REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Debit sumber air bersih PDAM Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi mengalami penurunan hingga 50 persen. Dampaknya, pasokan air bersih ke ribuan pelanggan dilakukan dengan sistem penggiliran."Dengan adanya kemarau, kondisi terakhir sumber debit air berkurang," ujar Direktur Utama PDAM TBW Kota Sukabumi Abdul Kholik kepada Republika.co.id (18/7).
Data PDAM TBW Kota Sukabumi menyebutkan, ada tiga sumber air PDAM. Pertama sumber air Batu Karut di Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Pada kondisi normal debit airnya mencapai sekitar 150 liter per detik, namun sekerang menjadi 100 liter per detik.
Selanjutnya, debit air pada sumber mata air Cinumpang, yang biasanya pada waktu normal mencapai 250 liter per detik kini menjadi 180 liter per detik. Terakhir sumber mata air permukaan Cigadog, pada waktu normal debitnya mencapai 50 liter per detik menjadi 20 liter per detik.
Menurut Abdul, dengan kondisi tersebut PDAM berupaya tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di mana hingga Juni 2019 ini tercatat pelanggan PDAM mencapai sebanyak 1.344 pelanggan.
"Kami mengoptmalkan sumber air yang ada dan memperbaiki sarana di sumber air agar tidak terganggu pasokan," cetus Abdul. Selain itu mengaktifkan sebanyak empat sumur bor. Ke depan ada 10 unit sumur bor lainnya yang akan diaktfkan.
Selain itu lanjut Abdul, pelayana mobil tangki air kepada masyarakat yang membuthkan air juga mulai meningkat permintaannya. Saat ini mobil tangki air berisi 4.000 liter ini memasok sebanyak 10 kali per hari. Sebelumnya pada kondisi normal pengiriman air dengan mobil tangki hanya sebanyak lima kali per hari.
PDAM juga kata Abdul, mulai melakukan penggiliran waktu distribusi air kepada masyarakat agar lebih merata. Di mana mayoritas pelanggan kini mendapatkan pasokan air pada jam-jam tertentu. Harapanya ketika pasokan air masuk, warga bisa menampungnya,
Di sisi lain ungkap Abdul, PDAM juga berupaya menambah sumber air baku untuk produksi air. Langkah ini untuk menghadapi musim kemarau dalam jangka pangan. Caranya dengan mengirim surat kepada wali kota untuk melakukan analisa potensi air baku studi potensi.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meminta PDAM Kota Sukabumi merespon dengan cepat setiap ada keluhan terkait pelayanan masyarakat. Terlebih saat ini sudah memasuki musim kemarau yang dikhawatirkan berdampak pada berkurangnya pasokan air kepada pelanggan.
"PDAM harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Fahmi. Ia meminta budaya lama yang mungkin sulit menghubungi hotline pelanggan harus diubah.
Ke depan kata Fahmi, PDAM harus memperbaiki hotline service yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Misalnya ketika ada pengaduan harus langsung direspon dan disambangi sebagai upaya memberikan pelayanan terbaik.
Termasuk ketika ada warga yang mengeluhkan sulit mendapatkan pasokan air bersih di musim kemarau. Kondisi ini harus direspon dengan melakukan penanganan ke lapangan dan memberikan bantuan kepada warga.