REPUBLIKA.CO.ID, MUNSTER -- Seorang yang tak dikenal menyerang sebuah Masjid di Munster, Jerman pada Selasa malam. Pelaku merobek halaman Alquran di Masjid Barbados yang dinaungi Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama (DITIB). Para penyerang merobek halaman salinan Quran di Masjid Barbaros dari Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama (DITIB).
Perwakilan DITIB, Sabahattin Cigdem mengatakan pasca pihaknya melihat Alquran yang robek di dalam masjid, DITIB pun langsung memanggil Polis. Investigasi atas serangan itu pun tengah dilakukan pada Rabu malam.
“Sebelumnya masjid kami juga pernah diserang pada 22 Januari 2018, PKK menyemprotkan pesan-pesan politik di pintu dan jendela masjid,” katanya.
Dalam 10 hari terakhir ada sekitar enam masjid DITIB serta masjid yang dibangun warga Arab diserang.
Meningkatnya Islamofobia dan kebencian terhadap migran dalam beberapa tahun terakhir di Jerman dipicu oleh partai-partai sayap kanan yang telah mengeksploitasi kekhawatiran atas krisis pengungsi dan terorisme.Polisi mencatat 813 kejahatan rasial terhadap Muslim tahun lalu. Setidaknya 54 Muslim terluka dalam serangan-serangan yang dilakukan sebagian besar oleh ekstrimis sayap kanan.
Jerman sendiri merupakan negara berpenduduk lebih dari 81 juta orang di mana memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Dari hampir 4,7 juta Muslim yang ada di Jerman, 3 juta berasal dari Turki.