REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, pembongkaran instalasi bambu Getah-Getih yang ada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) karena memang sudah waktunya. Menurut dia, karya seni itu termasuk public art yang tidak permanen dan bisa diganti dalam periode tertentu.
Namun, kata Suzi, Dinas Kehutanan belum menerima informasi mengenai adanya karya seni lain yang akan dipajang di tempat bekas Getah-Getih itu berdiri. Hingga saat ini, menurutnya, belum ada karya pengganti yang akan menghiasi kawasan Bundaran HI.
"Public art itu memang tidak harus permanen, tetapi bisa berganti-ganti dalam periode tertentu. Belum (ada karya yang akan dipasang)," ujar Suzi kepada Republika, Rabu (18/7).
Ia mengatakan, instalasi bambu mulai rapuh karena cuaca dan dikhawatirkan runtuh. Usai dibongkar tempat bekas instalasi bambu untuk sementara akan ditanami tanaman. Hal itu dilakukan sambil menunggu jika akan ada instalasi karya lainnya.
"Sementara ditanam border semak, ground cover sambil menunggu instalasi lainnya," kata Suzi.
Pembuat instalasi bambu Getah-Getih, Joko Avianto mengaku belum ada permintaan dari Pemprov DKI untuk membuat karya lagi. Getah-Getih yang diminta Anies pun memang dipesan secara khusus untuk menyambut Asian Games 2018 lalu.
"Saya rasa belum ada pembicaraan apa-apa," kata Joko saat dihubungi, Rabu.
Ia menambahkan, pada awalnya instalasi bambu Getah-Getih direncanakan bertahan sampai enam bulan. Sebab, karya itu dibuat untuk sifatnya festival memeriahkan Asian Games 2018 sekaligus Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus.
Namun, karya itu justru bertahan hingga hampir satu tahun. Seniman bambu yang karyanya sudah dipajang di kota-kota di dunia itu sudah melakukan perawatan terhadap Getah-Getih sebanyak tiga kali.
"Kalau saya sih sudah 3 kali-an ya tapi waktu itu saya bilang sampai Februari. Tapi Pak Gubernur 'nanti saja kita lihat sampai satu tahun," jelas Joko.
Instalasi bambu Getah-Getih sengaja dipasang sebagai ucapan selamat datang terhadap perhelatan Asian Games 2018 pada Agustus lalu. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan pun meminta Joko Avianto, seniman material bambu, untuk membuat instalasi bambu di Jakarta.
Untuk membuat karya bambu Getah-Getih, Pemprov DKI menggelontorkan dana sekitar Rp 550 juta. Menurut Anies, kehadiran instalasi bambu itu mengirimkan pesan bahwa masih ada sisi tradisional di tengah gedung-gedung yang mengelilingi Bundaran HI.