REPUBLIKA.CO.ID, KYOTO — Sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dalam kebakaran yang terjadi di sebuah studio animasi di Kyoto, Jepang pada Kamis (18/7). Dalam laporan pihak berwenang, kebakaran diduga dilakukan dengan sengaja.
“Sebanyak 12 korban ditemukan meninggal dalam keadaan sesak nafas di lantai dasar dan pertama studio,” ujar pernyataan pihak berwenang dilansir The Telegraph.
Meski demikian, jumlah korban secara resmi belum dapat dipastikan hingga saat ini. Pemadam kebakaran dilaporkan mengkonfirmasi 12 korban yang meninggal, setelah ada satu yang dilaporkan terlebih dahulu.
Dilansir The Telegraph, jumlah korban tewas seluruhnya adalah 13 orang. Sementara banyak korban terluka lainnya, meski belum disebutkan jumlah pastinya.
Polisi mengatakan belum diketahui motif yang melatarbelakangi insiden tersebut. Dalam sebuah video, terlihat asap tebal yang keluar dari jendela gedung di lantai tiga diiringi dengan kobaran api yang besar.
Pemadam kebakaran menerima panggilan darurat pada pukul 10.35 pagi waktu setempat dan segera menuju studio milik Kyoto Animation. Menurut pelapor, ledakan keras sempat terdengar dari lantai pertama studio perusahaan itu.
“Seorang pria disebut telah melempar cairan dan membakar (studio) itu,” ujar juru bicara Kepolisia Prefektur Kyoto.
Tersangka dilaporkan menuangkan cairan mirip bensin di sekitar gedung studio Kyoto Animation. Hingga kemudian, ia menyalakan pemantik api, sambil berteriak ‘mati’ dalam bahasa Jepang.
Hingga saat ini belum ada pernyataan langsung dari Kyoto Animation. Selama ini, perusahaan tersebut telah menghasilkan sejumlah serial anime televisi yang populer, diantaranya adalah "The Melancholy of Haruhi Suzumiya" dan "K-ON!"
Selama ini, Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kejahatan terendah di dunia. Segala bentuk tindak pidana, termasuk kekerasan hampir tak pernah dilaporkan terjadi.
Namun, pada tahun ini, juga terdapat sebuah kasus serangan dengan menggunakan pisau yang dilakukan seorang pria di Kawasaki, wilayah pinggir Ibu Kota Tokyo. Saat itu, pelaku yang diidentifkasi bernama Ryuichi Iwasaki menyerang orang-orang yang berada di halte bus pada 28 Mei lalu dan menyebabkan setidaknya dua orang tewas dan 17 lainnya terluka. Kebanyakan korban adalah anak-anak sekolah yang sedang menunggu kendaraan di pagi hari.