REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer (CEO) Republika Penerbit, Arys Hilman Nugraha menyambut baik Indonesia Partnership Program (IPP) yang diadakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Ia menjelaskan Republika akan ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
IPP merupakan salah satu rangkaian program dari Indonesia International Book Fair (IIBF) yang akan dilaksanakan pada September 2019 mendatang. Di dalam kegiatan tersebut, tidak hanya dilakukan penjualan buku namun juga ada penjualan copyright atau hak cipta.
"Republika juga hadir, selain menjual buku untuk konsumsi pembaca di dalam negeri, juga punya meja di area trading copyright," kata Arys di Jakarta, Kamis (18/7).
Ia berharap, dengan adanya IPP penerbit luar akan lebih mudah untuk datang dan bertemu para penerbit di Indonesia. Selama ini, Republika telah menjual cukup banyak hak cipta bukunya ke luar negeri.
Hal inilah, kata Arys, yang perlu didorong agar buku-buku Indonesia bisa dibaca juga di luar negeri. Sebab, buku Indonesia sangat banyak dan memiliki konten yang khas berkualitas tinggi.
"Perlu didorong untuk menjadi lebih mudah diakses oleh peminat luar," kata Arys menambahkan.
Tahun ini, IPP menargetkan 45 partisipan mancanegara yang terbagi dalam lima wilayah yakni Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Amerika Utara, dan Eropa. Peserta yang dapat mengikuti rangkaian program ini adalah penerbit profesional, editor, agen, dan manajer hak cipta yang sudah berpengalaman.