Sabtu 20 Jul 2019 07:30 WIB

GCR Tawarkan Solusi IoT untuk Ciptakan Smart City

Teknologi informasi dalam pendidikan menentukan daya saing sebuah kota di masa depan.

Rep: Ning Rahayu(Warta Ekonomi)/ Red: Ning Rahayu(Warta Ekonomi)
GCR Tawarkan Solusi IoT untuk Ciptakan Smart City. (FOTO: CGR)
GCR Tawarkan Solusi IoT untuk Ciptakan Smart City. (FOTO: CGR)

Global Channel Resources (GCR) turut serta dalam 3rd Indonesia International Smart City Expo & Forum yang diadakan di Jakarta pada 17-19 Juli 2019. Di acara ini, GCR menawarkan solusi internet of things (IoT) untuk menciptakan kota cerdas atau smart city.

"Solusi IoT di bawah portofolio penawaran GCR saat ini dapat membantu membentuk kota cerdas di masa depan dengan empat aspek, yaitu konektivitas, venue, layanan publik, dan pendidikan," ungkap CEO GCR, Tony Tsao, Rabu (17/7/2019).

Menurutnya, teknologi informasi dalam pendidikan menentukan daya saing sebuah kota di masa depan. Alat pendidikan STEM dalam GCR menyuburkan kemampuan siswa untuk mengatasi tantangan perkotaan dengan cara inovatif. Seperti kit starter GCR IoT memungkinkan pelajar membangun stasiun cuaca sederhana atau kontrol inframerah mereka sendiri untuk rumah pintar, yang merupakan pengalaman bermanfaat ketika mereka mulai menangani polusi udara dan masalah keselamatan kota di kemudian hari.

Meskipun orangtua dan guru mengakui pentingnya memperkenalkan pengkodean dan pembelajaran IoT kepada anak-anak dalam pendidikan awal mereka, sebagian besar orang dewasa tidak percaya diri mengajar mata pelajaran ini.

Baca Juga: Unilever Pilih Nebeng ke E-Commerce Ketimbang Investasi IoT

Platform game edukasi GCR menyediakan lebih dari 200 misi berbasis game dengan kurikulum untuk melatih pemikiran komputasi anak keterampilan yang diperlukan dan esensial untuk pekerjaan di masa depan dalam kecerdasan buatan dan mesin pembelajaran, dan analisis big data.

Sementara dalam hal konektivitas, smart city berinteraksi dengan warganya dengan banyak informasi, mulai dari ramalan cuaca, jadwal transportasi hingga panggilan darurat bagi penduduk setempat untuk merencanakan kehidupan sehari-hari mereka atau mengiklankan objek wisata untuk dinikmati para wisatawan.

Berbagai solusi seperti digital signage dari GCR, bersama produk-produk networking GCR, akan membantu pemerintah kota untuk memasang berbagai tampilan digital, dari banyak layar dalam dan luar ruangan ke kios swalayan hingga dinding interaktif berukuran besar, didukung oleh jaringan Wi-Fi publik yang solid.

Toni menjelaskan, menerapkan dan memelihara infrastruktur ini bukan tanpa uang. Untungnya, alternatif pendapatan iklan dapat menawarkan solusi untuk itu. Video, streaming TV, widget, dan media dalam beragam format dapat diedit, diterbitkan, dan dipantau secara terpusat melalui platform CMS (Content Management System). 

Selain itu, solusi otomasi media digital GCR dapat mendorong iklan seluler ke ponsel atau perangkat konsumen berdasarkan informasi demografis dan minat pribadi mereka, tepatnya berbicara dengan mereka yang siap mendengarkan untuk pemasaran yang lebih terfokus.

Stadion, perpustakaan, balai kota, dan tempat-tempat dengan banyak bangunan merupakan kehidupan yang lebih baik di kota cerdas. Solusi manajemen terpusat GCR melalui BMS (Building Management System) memungkinkan pemantauan keselamatan dan keamanan, serta kontrol semua penerangan dan pendingin udara dari satu titik atau dari konsol manajemen pusat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Baca Juga: Bermitra dengan Intel, SMI Jadi IoT Solution Aggregator di Indonesia

IoT juga dianggap menguntungkan kota dengan meningkatkan mobilitas sektor publik. Solusi pemantauan end-to-end GCR menggunakan teknologi nirkabel dan perangkat nirkabel portabel secara proaktif akan melacak aset kota dan mengelola armada kota. 

"Misalnya, tag RFID yang dilampirkan pada buku perpustakaan memungkinkan pemeriksaan sendiri dan memfasilitasi pengembalian buku. Sensor yang terhubung ke port OBDII kendaraan mentransmisikan lokasi waktu nyata dan peringatan mengemudi dengan cepat, kecepatan, pengereman, akselerasi, dan belokan tajam, memastikan respons aktif ke pusat komando," jelas Toni.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement