Jumat 19 Jul 2019 08:51 WIB

Harga Cabai di Purwokerto Belum Juga Turun

Harga cabai sudah naik Rp 12 ribu per kilo sejak sepekan lalu.

Pedagang menghitung harga cabai dengan kalkulator di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2019).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Pedagang menghitung harga cabai dengan kalkulator di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Harga berbagai jenis cabai di pasar tradisional Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, makin melambung akibat minimnya pasokan seiring dengan datangnya puncak musim kemarau. Harga cabai mencapai Rp 73 ribu per kiloggram.

"Saat ini, harga cabai rawit merah maupun cabai rawit hijau mencapai kisaran Rp 72 ribu-Rp 73 ribu per kilogram. Satu pekan lalu masih sebesar Rp 60 ribu per kilogram," kata salah seorang pedagang, Yuni di Pasar Manis, Purwokerto, Jumat (19/7).

Baca Juga

Ia mengatakan harga cabai merah besar maupun cabai merah keriting saat sekarang sebesar Rp 70 ribu per kilogram setelah naik dari kisaran Rp 60 ribu-Rp 61 ribu per kilogram.

Menurut dia, kenaikan harga tersebut terjadi karena minimnya pasokan dari petani di sentra penghasil tanaman hortikultura. "Informasi yang kami terima, banyak tanaman cabai yang kekeringan karena saat sekarang sedang memasuki puncak musim kemarau," katanya.

Selain berbagai jenis cabai, kata dia, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas bawang merah maupun bawang putih. Harga bawang merah naik dari Rp 34 ribu per kilogram menjadi Rp 36 ribu per kilogram, sedangkan harga bawang putih naik dari Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 37 ribu per kilogram.

Pedagang lainnya, Sumi mengatakan kenaikan harga cabai tersebut berdampak pada penurunan daya beli konsumen. "Ibu-ibu rumah tangga yang membeli cabai sebanyak 0,25 kilogram, saat sekarang paling cuma 1 ons. Saya pun mengurangi stok karena selain memang pasokannya berkurang, saya khawatir cabainya tidak laku," katanya.

Salah seorang ibu rumah tangga, Neni mengaku terpaksa mengurangi konsumsi cabai karena harganya terus melambung.

"Saya kurangi konsumsi cabainya, yang penting masakan masih terasa pedas. Semoga harga cabai, khususnya cabai rawit merah tidak makin melambung seperti tahun lalu yang sempat mencapai di atas Rp 100 ribu per kilogram," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement