Jumat 19 Jul 2019 10:32 WIB

Sriwijaya Air Batal Mendarat di Pontianak karena Kabut Asap

Kondisi cuaca tidak yang mendukung dan diselimuti kabut asap.

  Sebuah pesawat Sriwijaya Air
Foto: Antara
Sebuah pesawat Sriwijaya Air

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK  - Pesawat Sriwijaya Air tujuan Kalimantan Barat harus batal mendarat di Bandara Internasional Supadio Pontianak. Hal ini disebabkan kondisi cuaca tidak yang mendukung dan diselimuti kabut asap.

"Cuaca yang tidak mendukung karena jarak pandang untuk mendarat pendek disebabkan kabut asap dan embun," ujar General Manager NAM Air Kalimantan, Ronel Sankay, Jumat (19/7)

Ia menjelaskan maskapai yang gagal mendarat tersebut penerbangan pagi yang dijadwalkan harus mendarat pada pukul 07.00 WIB.

"Maskapai kita itu dari Jakarta ke Pontianak. Namun batal dan harus kembali ke Jakarta," jelas dia.

Batalnya mendarat dan harus kembali ke Jakarat dijelaskannya sesuai dengan SOP keselamatan dalam penerbangan.

"Pembatalan mendarat itu sudah ketentuan standar keselamatan penerbangan. Jika jarak pandang yang tidak sesuai SOP tentu harus ikuti ketentuan yang ada," jelas dia.

Ia mengatakan kondisi cuaca yang diselimuti kabut asap sangat mengganggu penerbangan. "Tentu ada dampak juga pada jadwal penundaan penerbangan bagi jadwal lainnya. Semoga kondisi cuaca kembali pulih. Harapan kita sumber asap di Kalbar bisa teratasi dengan cepat," harap dia.

Saat ini di Kalbar mulai memasuki musim kemarau. Sejumlah lahan di daerah pun terdeteksi terbakar sehingga menimbulkan kabut asap. Satu di antara warga Kalbar, Diki berharap tahun ini terutama musim kemarau semua pihak untuk mengantisipasi Karhutla.

"Kita setengah trauma karena sebelumnya pernah kabut asap yang tebal. Itu sangat mengganggu kesehatan. Ekonomi dan aktivitas lainnya juga berdampak. Kita berharap pemerintah dan siapa pun mari cegah dan atasi Karhutla," jelas dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement