REPUBLIKA.CO.ID, KALLANG -- Laga pramusim turnamen International Champions Cup (ICC) 2019 menjadi ajang untuk menguji pola dan sistem permainan yang bakal diterapkan sebuah tim pada musim mendatang. Inilah yang bakal dilakukan Manchester United dan Inter Milan kala keduanya berhadapan di laga perdana mereka di ICC 2019 pada Sabtu (20/7) ini.
Di laga perdana pada pramusim 2019/2020, kedua tim memang berhasil memetik hasil maksimal. I Nerazzurri berhasil mengandaskan Lugano 2-1, Setan Merah sukses mencukur Leeds United 4-0 pada akhir pekan lalu.
Buat Inter Milan, kemenangan atas Lugano itu menjadi awal positif buat revolusi yang tengah dilakukan Antonio Conte di skuat La Beneamata. Salah satu perubahan paling signifikan yang dibawa Conte dalam sistem permainan La Beneamata adalah penerapan formasi tiga bek, tepatnya formasi 3-5-2.
Dalam laga kontra Lugano, Stefan de Vrij, Milan Skriniar, dan Danilo D'Ambrosio dipercaya menjaga jantung pertahanan I Nerazzurri. Formasi ini terbukti ampuh membawa I Nerazzurri meraih kemenangan. Sebelumnya Conte pun memang sempat menyebut pilihan formasi tiga bek menjadi pilihan rasional apabila menilik komposisi skuat I Nerazzurri.
Hal senada diungkapkan De Vrij. Menurutnya, skema tiga bek ini berjalan dengan cukup efektif.
''Saya suka dengan pendekatan yang dilakukan Conte,'' katanya. ''Dia menjelaskan dengan sangat baik apa yang dia inginkan.''
De Vrij menyebut sangat penting buat mereka memiliki pramusim dengan kemenangan. Dan, sekarang Inter Milan bersiap menghadapi lawan yang lebih berat. Inter Milan akan menghadapi ketangguhan Manchester United di laga ICC 2019 di Stadion Nasional, Kallang, Singapura, Sabtu (20/7) waktu setempat.
De Vrij memang tidak berlebihan dalam menilai kekuatan Manchester United. Karena, hingga sejauh ini, La Beneamata memang belum mendapatkan lawan yang seimbang guna benar-benar menguji sistem permainan anyar mereka di bawah besutan Conte.