Jumat 19 Jul 2019 14:59 WIB

Per Juli, Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp 192,5 T

Aliran modal asing yang masuk ke Indonesia akan mendorong kinerja neraca pembayaran.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Arus modal asing (ilustrasi)
Arus modal asing (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing ke portofolio hingga minggu ketiga Juli 2019 sebesar Rp 192,5 triliun. Adapun aliran modal asing yang masuk ke Indonesia terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 118,1 triliun dan pasar saham sebesar Rp 74 triliun.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia akan mendorong kinerja neraca pembayaran Indonesia pada triwulan II 2019.

Baca Juga

“Hal ini menunjukkan aliran modal asing masuk ke Indonesia khususnya dalam bentuk portofolio akan menambah surplus neraca modal dan pembayaran, sehingga akan mendukung stabilitas eksternal ekonomi Indonesia,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (19/7).

Menurut Perry terjaganya neraca pembayaran ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Aliran modal asing dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan investasi portofolio diperkirakan mencatat surplus cukup besar.

“Keadaan tersebut yang diperkirakan akan menjaga neraca pembayaran kuartal II tahun ini,” jelasnya.

Perry menambahkan surplus modal asing didorong prospek perekonomian nasional yang baik dan daya tarik investasi aset keuangan domestik yang tinggi. Maka, dengan perkiraan tersebut neraca pembayaran akan tetap terjaga, sehingga mampu menopang stabilitas eksternal Indonesia.

Selain itu, perkembangan positif terlihat pada neraca perdagangan Indonesia Juni 2019 yang kembali mencatat surplus sebesar 196 juta dolar AS, setelah pada bulan sebelumnya juga mencatat surplus 22 juta dolar AS. Namun, defisit transaksi berjalan diperkirakan masih melebar dipengaruhi kinerja ekspor barang dan jasa yang menurun, serta perilaku musiman terkait peningkatan kebutuhan repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri.

Sementara, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2019 tercatat sebesar 123,8 miliar dolar AS. Jumlah ini setara dengan pembiayaan 7,1 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Posisi ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," katanya.

Menurutnya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) 2019 juga diperkirakan lebih rendah dari tahun lalu. Perkiraan tersebut yaitu dalam kisaran 2,5 persen hingga 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement