Jumat 19 Jul 2019 16:11 WIB

Langkah Tontowi/Winny Terhenti

Tontowi/Winny kalah pengalaman dibandingkan pasangan Malaysia

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Winny Oktavina Kandow bersalaman saat pertandingan melawan pebulu tangkis campuran Thailand Nipitphon Phuangphuapet dan Savitree Amitrapai pada babak kedua Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (18/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Winny Oktavina Kandow bersalaman saat pertandingan melawan pebulu tangkis campuran Thailand Nipitphon Phuangphuapet dan Savitree Amitrapai pada babak kedua Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda campuran satu-satunya yang tersisa di babak perempat final, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow terhenti langkahnya melawan unggulan lima asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Sehingga dipastikan Indonesia tidak meraih gelar di sektor ganda campuran di turnamen Blibli Indonesia Terbuka 2019 yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini.

Chan/Goh yang lebih berpengalaman menguasai jalannya pertandingan. Sedangkan Tontowi/Winny beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Winny juga terlihat ragu-ragu dalam adu pukulan netting melawan Goh Liu Ying. Chan/Goh merebut gim pertama dengan 11-21.

Di gim kedua, Winny terlihat lebih berani adu netting melawan Goh Liu Ying. Tontowi juga berinisiatif untuk melakukan serangan lebih dulu. Hal ini pun merepotkan barisan pertahanan Chan/Goh.

Tontowi/Winny gantian yang mendominasi dan terus unggul dalam perolehan angka. Mereka memaksakan pertandingan berjalan rubber game setelah mencuri gim kedua dengan 21-14.

Tontowi/Winny masih dapat mengimbangi permainan Chan/Goh yang agresif. Hingga kedudukan 9-9, Chan/Goh kembali memimpin dengan 8-11. Usai jeda, Chan/Goh lebih percaya diri dan terus mempertahankan keunggulan. Peraih perak Olimpiade 2016 ini menang dengan 13-21.

"Main di set pertama kurang pas, bisa dibilang strategi kita kalah. Set kedua sudah benar mainnya, bisa bermain cepat dan menyerang. Set ketiga kita mungkin kalah licik. Mereka juga bagus mainnya. Curi-curi melakukan servis panjang. Kita kalah di sana," kata Tontowi usai pertandingan.

Tontowi memang sedang membawa beban berat di pundaknya usai mantan pasangannya, Liliyana Natsir memutuskan pensiun usai Indonesia Masters 2019 lalu. Karena Tontowi harus membawa Winny yang merupakan pemain muda berusia 20 tahun seperti Liliyana yang membawanya saat masih muda menjadi pasangan ganda campuran yang ditakuti dunia dengan berbagai prestasi.

Tontowi/Liliyana sukses meraih juara All England tiga tahun secara beruntun atau hat-trick pada 2012-2014. Pasangan ini juga meraih Juara Dunia sebanyak dua kali pada 2013 dan 2017. Puncaknya, Tontowi/Liliyana meraih medali emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Pemain yang kerap disapa Butet ini pun tak lupa memberi pesan kepada Tontowi untuk tidak terlalu menekan Winny. Butet meminta Tontowi supaya tidak memperlakukan pasangan barunya itu seperti saat ia memperlakukan Tontowi dulu saat ia masih bermain.

Namun ia tidak menjelaskan lebih detail bagaimana dirinya memperlakukan Tontowi saat latihan maupun pertandingan. Bagaimana pun menurut Butet, setiap orang punya cara yang berbeda-beda dalam bermain. Maka harapannya, Tontowi bisa membiarkan Winny agar bisa bermain bebas sesuai dengan gayanya.

"Jangan paksa dia (Winny) main seperti saya. Saya dan Winny tentu berbeda," kata Butet berpesan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement