Jumat 19 Jul 2019 18:56 WIB

JK Pastikan Pemerintah Lebih Siap Tangani Kahutla 2019

Karhutla 2019 ditargetkan tidak separah kondisi di 2015.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Pemadaman Karhutla Riau: Sejumlah personel pemadam kebakaran dari PT Sumatera Riang Lestari melakukan proses pemadaman kebakaran hutan yang berbatasan dengan konsesi perusahaan di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (27/2/2019).
Foto: Antara/FB Anggoro
Pemadaman Karhutla Riau: Sejumlah personel pemadam kebakaran dari PT Sumatera Riang Lestari melakukan proses pemadaman kebakaran hutan yang berbatasan dengan konsesi perusahaan di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (27/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memastikan Pemerintah sudah lebih siap dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) pada 2019 ini. Menurut JK, Pemerintah sudah menyiapkan 10 helikopter dan pesawat pemadam kebakaran hutan yang akan disebar ke berbagai titik panas atau hot spot.

"Ya Pemerintah sudah siap dengan katakanlah dengan 10 helikopter disebar, pesawat terbang untuk mengebom (air)" ujar JK usai menghadiri penutupan sekolah legislatif Partai Nasdem di Pancoran, Jakarta, Jumat (19/7).

Baca Juga

Selain itu, JK menilai masyarakat yang berada di wilayah rawan hot spot saat ini juga sudah lebih siap mencegah dan menghadapi kebakaran hutan tahun ini. Sehingga, ia meyakini kebakaran hutan pada 2019 tidak akan separah saat 2015 lalu.

"Dan rakyat inisiatif dan itu jauh lebih baik daripada 2015," ujar JK.

Apalagi, Pemerintah pusat sudah menginstruksikan Pemerintah daerah (Pemda) yang wilayahnya rawan terjadi Kahutla untuk terus bersiaga dalam penanganan kebakaran hutan. "Pasti, pasti (instruksikan ke Pemda untuk penanganan Kahutla)," ujar JK.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memastikan sistem penanganan Kahutla makin baik untuk tim di lapangan.

"Dua - satu minggu yang lalu juga kepada BNPB sudah melakukan apel-apel siaga. Swastanya juga pasukan untuk pemadamannya makin baik. Kalau tidak kan dia kena sanksi. Jadi sudah makin baik," kata Siti.

Siti mengklaim, laporan titik panas juga berhasil dipadamkan dan sudah mulai berkurang. Padahal, area titik panas pada Juli ini meningkat dua kali lipat dari periode sebelumnya.

"Hari ini hotspotnya 170an. Sekarang tinggal 99 saya dapat laporan kalau di Kalteng agak berasap. Tapi itu sudah dicek itu sudah dipadamkan," kata Siti.

Untuk di Jambi, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jambi untuk penanganan segera titik panas Kahutla. Saat ini, Politikus Partai Nasdem itu mengungkap, yang diwaspadai justru titik panas yang mulai muncul di Kalimantan Barat.

Namun, ia memastikan sudah ada antisipasi untuk Kahutla meluas di daerah tersebut. "Intinya sistemnya makin baik. Mudah-mudahan bisa," kata Siti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement