Jumat 19 Jul 2019 19:17 WIB

Bupati Mesuji Serahkan Penanganan Bentrok kepada Polisi

Nanti akan dilakukan mediasi antar dua kelompok yang bentrok.

Bupati Kabupaten Mesuji Saply TH (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bupati Kabupaten Mesuji Saply TH (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MESUJI -- Plt Bupati Mesuji Provinsi Lampung Saply TH mengatakan, telah menyerahkan peristiwa bentrok di Register 45 antara warga Mekar Jaya Abadi dan Pematang Panggang Mesuji Raya kepada pihak kepolisian. "Pihak keamanan dalam hal ini Polres Mesuji sudah mendalami bentrok tersebut. Kami akan menunggu prosesnya nanti apa yang disampaikan dengan bapak Kapolres," kata Saply di Mesuji, Jumat (29/7).

Dia mengatakan, nantinya akan melakukan proses mediasi antara dua kelompok warga yang bentrok, tentunya ini juga akan melibatkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Menurut dia, sejauh ini pihaknya sudah mencoba melakukan mediasi namun tertunda sebab kedua belah pihak masih berduka usai peristiwa bentrok yang terjadi di Register 45 pada Rabu tanggal 17 Juli 2019 lalu. "Kami tunggu sampai semuanya tenang. Dan kami juga masih menunggu proses dari Kapolres," kata dia.

Baca Juga

Usai peristiwabentrok tersebut, Saply berharap, kepada para pihak penggarap dari dua kelompok maupun lainnya agar bisa menahan diri agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi. "Saya minta konflik-konflik begini tidak terjadi lagi di Mesuji, sebab kejadian seperti ini akan sangat merugikan semua pihak," katanya.

Bentrok antarwarga dua kelompok tersebut terjadi pada Rabu siang tanggal 17 Juli 2019 sekitar pukul 14.00 WIB. Sekitar pukul 11.00 WIB saat itu datang alat berat bajak milik kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya dan kemudian melakukan pembajakan di lokasi Register 45 Mekar Jaya Abadi.

Pembajakan tersebut dilakukan di area tanah seluas setengah hektare milik salah satu warga bernama Yusuf (41) yang merupakan kelompok dari Mekar Jaya Abadi. Kegiatan pembajakan tersebut kemudian diketahui oleh salah satu warga dari kelompok Mekar Jaya Abadi dan kemudian seketika memukul kentongan dan mengamankan warga yang sedang membajak tersebut.

Warga kemudian menanyakan perihal atas perintah siapa untuk melakukan pembajakan tersebut. Namun tidak lama setelah itu, operator bajak disuruh pulang kemudian kembali membawa rekan nya dan langsung menyerang kelompok Mekar Jaya.

Akibatnya, bentrok antarwarga di Mesuji itu mengakibatkan tiga orang tewas dan sepuluh orang luka-luka yang saat ini sedang di rawat di Rumah Sakit Bhayangakara, Polda Lampung di Bandarlampung.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement