Sabtu 20 Jul 2019 05:05 WIB

Dialog Musa AS dan Firaun

Firaun merupakan raja yang kejam dan biadab.

Piramida Giza di Mesir peninggalan Firaun yang binasa akibat kesombongannya mengaku tuhan
Foto: AP
Piramida Giza di Mesir peninggalan Firaun yang binasa akibat kesombongannya mengaku tuhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Firaun merupakan raja yang kejam dan biadab. Dia tak ragu membunuh semua anak lelaki di Mesir karena takut dikejar mimpi. Tak hanya itu, kesombongan Fir aun karena kekuasaannya membuat dia merasa sebagai Tuhan yang layak disembah. Untuk mengingatkan Firaun, Allah pun mengutus Musa setelah terlebih dahulu memberinya mukjizat.

Allah tidak menyuruh Musa untuk memerangi Firaun. Dia memerintahkan Musa dan Harun agar menghadap raja yang som bong itu. Mereka diperintahkan untuk berdakwah dengan katakata yang lembut. Lewat kelembutan itu, Firaun diharapkan akan ingat jika dia adalah makhluk. "Pergilah kamu berdua ke pada Firaun. Sesungguhnya ia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepada nya dengan kata-kata yang lembut. Mudah-mudahan ia ingat atau takut." (QS Thaha: 43-44).

Betapa indah firman Allah kepada Musa. Allah tetap meminta Musa untuk bersikap lemah lembut dan ramah kepada diktator seperti Firaun. Dalam mengomentari ayat itu, Ibnu Abbas mengatakan, firman itu bertujuan agar Musa dan Harun melihat kenyataan jika Firaun adalah seseorang yang memiliki kekuasaan (kerajaan). Karena itu, mereka sebaik nya menempuh cara yang ramah. Musa pun berkata kepada Firaun. "Jika engkau menerima ajakan kami, Allah akan menjadikan kekuasaan ini tetap berada padamu. Allah bahkan akan benar-benar menguatkan kedu dukanmu lebih dari sekarang."

Dengan cara ini, mudah-mudahan Firaun ingat akan firman Allah yang telah dilimpahkan ke pada-Nya. Ada kalanya ma nusia bersedia menerima sesuatu disebabkan ketertarikan. Selain itu, mereka bisa menerima ajakan melalui intimidasi terlebih dahulu. Karena itu, selayaknya dai mengetahui celah mana agar cara tersebut bisa menyentuh ke hati sehingga ajakan itu pun bisa di terima.

 

sumber : Dialog Jumat Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement