REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta mengunjungi rumah duka mendiang Arswendo Atmowiloto di Kompleks Kompas B-2, Jalan Damai, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan. Anis mengungkap kenangan bersama Arswendo saat masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA). "Saya kenal beliau ketika masih di SMA," ungkap Anies saat ditemui dirumah duka, Jumat (19/7).
Anies mengungkapkan pertemuan awal dengan mendiang Arswendo terjadi pada saat dirinya masih aktif di pers SMA. Arswendo, pada waktu itu memiliki tabloid.
Anies yang ingin mendistribusikan majalah ke sekolah di sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta. Mengetahui hal itu, Arswendo mendukung langkah Anies. "Saya mengelola majalah yang dikirimkan ke sekolah-sekolah di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kita dapat dukungan dari beliau," kenang Anies.
Sejak saat itu, Anies mulai sering berinteraksi dengan Arswendo. Anies menilai, mendiang Arswendo adalah seorang yang cakap dan orang yang memiliki komitmen untuk memajukan nusa dan bangsa.
"Seorang yang punya komitmen luar biasa, selalu produktif dan bukan saja mencerahkan tapi membawa nuansa kita terbawa pada gagasan-gagasan beliau," tuturnya.
Arswendo Amtmowiloto meninggal dunia karena penyakit kanker prostat. Sebelum tiada, Arswendo Atmowiloto juga sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta.
Arswendo Atmowiloto lahir di Solo, pada 26 November 1948. Semasa hidup ia dikenal sebagai sastrawan dan wartawan di berbagai majalah dan koran. Nama Arswendo makin dikenal luas setelah mendirikan PH dan memproduksi sinetron populer Keluarga Cemara hingga Satu Kakak Tujuh Keponakan.