REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Badan Migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan sebanyak 34.226 imigran dan pengungsi gelap, berusaha datang ke Eropa melalui jalur laut sejak awal 2019. Dari total angka itu, 683 orang meninggal di laut berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh International Organization for Migration (IOM).
Selama periode yang sama tahun lalu, hampir 51.782 pengungsi dan imigran mampu mencapai Eropa melalui Laut Mediterania. Sebanyak 1.449 orang di antaranya tenggelam di laut. Tahun ini, 16.292 imigran gelap dan pengungsi tiba di Yunani, di mana angka ini hampir setengah dari total kedatangan.
Di rute Mediterania Timur, jumlah kematian dilaporkan mencapai 53 pada 2019, ini sedikit meningkat dibandingkan dengan 46 kematian pada periode yang sama tahun lalu. Di rute barat, Spanyol menerima 12.064 migran gelap dan pengungsi.
Jumlah kematian yang dilaporkan di rute Mediterania Barat tetap tinggi di angka 204, dibandingkan dengan 296 pada 2018. "Yunani dan Spanyol bergabung menjadi 83 persen dari pendaratan laut tidak teratur di kawasan itu," kata IOM dalam sebuah pernyataan dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (20/7).
Sementara itu, menurut juru bicara IOM Italia, Flavio Di Giacomo, 3.186 imigran memasuki Italia sejauh ini pada 2019. Sekitar 17.838 migran memasuki Italia selama periode yang sama pada 2018.
Sedangkan Malta, menerima 1.143 pengungsi dan imigran tahun ini, melonjak dari periode yang sama tahun lalu yang melihat 243 kedatangan. Kematian di rute Mediterania Tengah menurun menjadi 426 pada 2019, dibandingkan dengan 1.107 pada periode yang sama tahun lalu.
Sebanyak 30.510 migran meninggal antara 2014 dan 2018 saat melakukan perjalanan berbahaya ke Eropa, angka IOM diindikasikan pada Januari.