REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Drama kepindahan Antoine Griezmann dari Atletico Madrid ke Barcelona memang bukan terjadi pada bursa transfer musim panas kali ini, tapi sejak pertengahan musim 2017/2018. Pada Oktober 2017, Barcelona dikabarkan sudah mempersiapkan rencana untuk bisa mendatangkan Griezmann pada awal musim 2018/2019.
Namun, semua usaha Barcelona untuk bisa menggaet Griezmann pada bursa transfer awal musim 2018/2019 kandas. Atletico Madrid enggan melepas Griezmann.
Begitu pula sang pemain yang tidak mau meninggalkan Stadion Wanda Metropolitano. Bahkan, sebuah video dokumenter berjudul ''La Decision'' sempat dibuat terkait rumor kepindahan Griezmann ke Barcelona tersebut pada awal musim 2018/2019.
Dokumenter berdurasi 30 menit itu mencoba menggambarkan perenungan dan berbagai pertimbangan yang diambil pemain terbaik La Liga 2016 itu terkait ketertarikan Barcelona terhadap dirinya. Hingga akhirnya, Griezmann memutuskan untuk tetap bertahan di Los Rojiblancos.
Namun keputusan itu ternyata berubah saat kompetisi musim lalu nyaris berakhir, tepatnya pada 14 Mei. Pada saat itu, lewat sebuah tayangan video berdurasi dua menit 12 detik, Griezmann mengungkapkan keinginannya untuk hengkang dari Atletico Madrid setelah lima musim memperkuat Los Rojiblancos. Tidak lupa, Griezmann pun mengucapkan salam perpisahan kepada para fans setia El Atleti, sembari menyebut tidak akan melupakan saat-saat kala memperkuat Atletico Madrid.
Namun, kini Griezmann telah mengenakan seragam baru dan sudah bergabung bersama skuat Barcelona dalam latihan pramusim. Sebuah awal baru buat penyerang yang telah mengoleksi satu trofi Piala Dunia untuk timnas Prancis dan satu titel Liga Europa buat Atletico Madrid. Di Barcelona, Griezman pun bertekad untuk bisa merengkuh semua kemungkinan trofi yang ada, termasuk titel Liga Champions pada musim depan.
Buat Barcelona, kehadiran Griezmann dianggap sebagai salah satu usaha untuk menjawab kekecewaan pasca penampilan minor pada musim lalu. Barcelona hanya berhasil mempertahankan titel La Liga.
Kendati begitu, Griezmann hadir saat skuat Barcelona justru memiliki stok pemain yang cukup banyak di lini serang. Alhasil, Griezmann harus mampu membuktikan kemampuannya untuk bisa bersaing dengan para pemain yang lebih dulu menghuni skuat Barcelona, seperti Ousmane Demble, Phillipe Coutinho, Luis Suarez, dan bahkan Lionel Messi. Dilihat kemampuannya, Griezmann memang tidak hanya piawai bermain sebagai penyerang tunggal, tapi juga sebagai penyerang lubang ataupun gelandang serang dan pemain sayap.
Sebagai penyerang tunggal, Griezmann agaknya bakal bersaing ketat dengan Luis Suarez yang dianggap sudah mulai dimakan usia. Namun, bagaimanapun, Suarez terbukti masih mampu menjadi andalan dan begitu faham dengan gaya bermain Barcelona. Sementara Griezmann masih harus beradaptasi dengan gaya permainan Blaugarana.
Tidak hanya itu, Griezmann juga cenderung kesulitan jika harus tampil seorang diri di ujung tombak serangan tanpa disertai dengan tandem yang bisa menahan bola dengan baik. Di Atletico Madrid, peran penyerang yang bisa menahan bola ini dilakukan dengan cukup apik oleh Diego Costa ataupun Alvaro Morata. Sedangkan, Barcelona tidak memiliki penyerang dengan tipikal permainan seperti dua pemain tersebut.
Kemungkinan lain yang bisa diambil pelatih Ernesto Valverde adalah dengan memainkan Griezmann sebagai penyerang lubang dan berduet dengan Messi di depan lini belakang lawan. Pun dengan kemungkinan menempatkan Griezmann sebagai pemain sayap. Namun, Griezmann hanya biasa bermain di sayap kiri tentu akan mendapatkan persaingan yang ketat dari Ousmane Dembele ataupun Philippe Coutinho.
Akhirnya, persaingan inilah yang harus bisa dijawab oleh Griezmann dan menunjukkan kualitasnya sebagai pemain termahal kelima sedunia, seraya guna mengambil hati para pendukung Barcelona, yang dikabarkan sempat menolak kehadirannya di Stadion Camp Nou. Di sisi lain, Valverde juga sepertinya mesti pandai-pandai mencari skema permainan yang tepat guna bisa memaksimalkan kualitas permainan Griezmann.