REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang berbeda ketika memasuki babak semifinal Indonesia Terbuka 2019 pada Sabtu (20/7). Seluruh wasit dan asisten pertandingan mengenakan baju batik khas Yogyakarta. Ini berbeda saat masih babak pertama hingga perempat final yang mengenakan kaos.

Ketua pelaksana Indonesia Terbuka 2019, Achmad Budiharto, mengatakan penggunaan kostum tersebut akan digunakan sampai final pada Ahad (2/7). Menurut Budiharto. hal ini sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir.

''Untuk memperkenalkan budaya Indonesia," ujar Budiharto di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan turnamen ini sangat tepat dijadikan promosi budaya kepada dunia internasional. Sebab, even ini disiarkan 21 negara dunia. Dengan begitu, otomatis mereka akan melihat budaya Indonesia.

Budiharto menerangkan beberapa pakaian khas daerah lain sudah pernah digunakan seperti Bali. Tahun depan bisa jadi adat Betawi akan disajikan pada turnamen ini.

Terkait jalannya turnamen hingga semifinal, Budiharto mengklaim secara umum berjalan baik, terutama di area pertandingan. Namun, Budiharto memint maaf kepada calon penonton yang tidak mendapatkan tiket karena kapasitas tempat duduk yang tidak cukup.

Budiharto juga akan mengevaluasi sistem penjualan tiket. Menurut dia, sistem penjualan kategori family (satu orang dapat membeli tiket lebih dari satu) banyak dimanfaatkan oleh calo.

Dia menambahkan, panitia akan memberikan tampilan berbeda di laga final. Entertainment akan lebih berbobot yaitu dengan kehadiran band Nidji dan Kahitna.

Ikuti Whatsapp Channel Republika