Ahad 21 Jul 2019 03:27 WIB

Penyerangan oleh KKSB Akibatkan Satu Prajurit TNI Gugur

Prajurit atas nama Prada Usman Hambelo itu terkena luka tembak di bagian pinggang.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Evakuasi jenazah korban penembakan KKB di Nduga, Papua.
Foto: dok. Polda Papua
[ilustrasi] Evakuasi jenazah korban penembakan KKB di Nduga, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, mengungkapkan, satu orang prajurit TNI gugur setelah mendapatkan serangan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Prajurit atas nama Prada Usman Hambelo itu terkena luka tembak di bagian pinggang.

"Setelah dilaksanakan pengecekan personel, ternyata satu orang prajurit atas nama Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan," ujar Aidi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (20/7).

Setelah itu, Aidi mengatakan, kejadian penembakan tersebut dilaporkan ke satuan atas untuk mendapatkan bantuan helikopter dalam rangka evakuasi. Menurut dia, satu-satunya sarana angkutan menuju ke tempat kejadian perkara hanya dengan helikopter.

"Namun karena cuaca hujan di wilayah Nduga, proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga malam hari ini (Sabtu)," terangnya.

Aidi mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, Prada Usaman Hambela akhirnya mengeembuskan nafas terakhir pada pukul 14.10 WIT.  Pada Sabtu (20/7), aksi penembakan kembali dilakukan oleh KKSB di area pembangunan Trans Papua, Nduga, Papua. Penyerangan terjadi ketika aparat pengamanan dari TNI tengah melakukan istirahat, sholat, dan makan.

"Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 12.45 WIT, saat anggota TNI sedang melaksanakan Istirahat, sholat, makan," jelas Aidi.

Aidi menuturkan, aksi penembakan tersebut terjadi di lokasi pembangunan jembatan Sungai Yuguru. Lokasi tersebut menjadi bagian dari proyek strategis nasional Trans Papua Wamena-Mumugu, di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua. Penembakan ini diduga dilakukan kelompok Egianus Kogoya.

"Pasukan TNI yang tengah beristirahat tiba-tiba mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter," terangnya.

Menurut Aidi, penembakan ini terjadi secara singkat karena mereka menyerang dengan metode tembak dan lari. Pelaku yang diperkirakan berjumlah empat hingga lima orang tersebut menyerang prajurit TNI dengan rentetan tembakan.

"Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement