REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengkritik empat anggota Kongres perempuan dari Partai Demokrat. Menurutnya, Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Ayanna Pressley, dan Rashida Tlaib yang kini dikenal dengan 'The Squad' mengatakan hal buruk tentang Amerika.
Trump membela diri atas komentarnya di Twitter. Sebelumnya, Trump mendapat hujan kritikan atas komentarnya di Twitter yang mengatakan empat perempuan minoritas itu harus meninggalkan AS jika mereka tidak senang dengan negara itu.
Serangan terbaru ini Trump sampaikan kepada wartawan di Gedung Putih saat ia akan mengunjungi klub golf miliknya di Bedminster, New Jersey. Trump sepakat konstitusi melindungi kebebasan perpendapat The Squad tapi ia juga merasa punya hak membalasnya.
"Ya, mereka punya hak Amandemen Pertama, tapi tidak berarti saya senang dengan mereka, dan lagi, kami juga punya hak Amanedemen Pertama. Kami bisa merasakan dan mengatakan yang kami inginkan," kata Trump, Ahad (21/7).
Trump mengatakan terutama Omar 'sangat beruntung di tempat di mana ia berada'. Presiden AS ke-45 itu mengatakan hal-hal yang dikatakan Omar telah menghina Amerika. Omar mengatakan Trump memuntahkan idelogi rasialis.
Dari kiri ke kanan, anggota Kongres perempuan AS yang merupakan warga keturunan Rashida Tlaib dari daerah pemilihan Michigan, Ilhan Omar dari Minnesota, Ayanna Pressley dari Massachusetts, dan Alexandria Ocasio-Cortez dari New York merespons pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai mereka dalam konferensi pers di Capitol, Washington, Senin (15/7).
Trump juga mengatakan ia tidak peduli apakah serangannya terhadap The Squad membantu perolehan suaranya. Pada pekan ini jajak pendapat yang digelar Reuter/Ipsos menunjukan dukungan ke simpatisan Partai Republik kepada dirinya naik.
"Saya tidak tahu jika itu bagus atau buruk secara politik, saya tidak peduli, jika Partai Demokrat ingin merangkul orang yang membenci negara kami itu terserah mereka," kata Trump.
Ocasio-Cortez, Tlaib, dan Pressley lahir di Amerika. Sementar Omar lahir di Somalia dan menjadi warga AS di usia 17 tahun. Ocasio-Cortez membalas serangan Trump ini melalui Twitter.
"Partai Republik ingin mengirim kami kembali: kembali ketidakadilan, kembali membantah sains, kembali ke masa ketika perempuan membutuhkan izin laki-laki, kembali ke rasisme, kami tidak akan kembali, kami akan bergerak maju," katanya.