REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Lebih dari seribu pemadam kebakaran berjuang memadamkan api di tiga titik di pusat Portugal. Kebakaran ini melukai satu orang dan membuat pemerintah mengevakuasi sebagian warga desa.
Angin kencang membuat para pemadam kebakaran semakin kesulitan memadamkan api. Api bermula pada Sabtu (20/7) sore di Castelo Branco, distrik yang terletak 225 kilometer timur laut ibu kota Lisbon.
Badan Perlindungan Sipil Portugal mengatakan sebagai tindak pencegahan sebagian besar warga salah satu desa telah dievakuasi. Seorang warga yang terluka parah dibawa menggunakan helikopter ke rumah sakit di Lisbon.
Kebakaran ini juga melukai tujuh pemadam kebakaran. Kebakaran juga terjadi di Macao, kota madya yang terletak di distrik Santarem di mana suhu udara diperkirakan mencapai 34 derajat Celsius.
"Kebakaran datang dengan kekuataan, kami (warga) harus melawan api," kata salah satu warga Macao, kepada stasiun televisi Portugal SIC, Ahad (21/7).
Kepada stasiun televisi RCP, Wali Kota Vila de Rei, Ricardo Aires yang juga terdampak kebakaran ini mengatakan mereka kekurangan pemadam kebakaran dan sumber daya untuk memadamkan api. Angkatan Bersenjata Portugal mengatakan sebanyak 20 pasukan sedang berada di perjalanan untuk membantu operasi pemadaman tersebut. Mereka membawa empat buldoser.
Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa mengatakan ia mengikuti perkembangan situasi ini. Ia juga menyatakan belasungkawa kepada korban.
Pihak berwenang mengatakan mereka berharap kebakaran dapat dikendalikan pada pukul 06.00 atau 07.00 pagi waktu setempat. Pada Juni 2017 lalu kebakaran hebat di pusat kota Pedrogao Grande menewaskan 64 orang dan melukai lebih dari 250 orang lainya. Kebakaran itu menjadi bencana terburuk dalam sejarah Portugal modern.