Ahad 21 Jul 2019 09:59 WIB

Ocasio-Cortez: Trump Senang dengan Seruan Pendukungnya

Pendukung berteriak 'kirim dia kembali' saat Trump berpidato di North Carolina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Anggota House of Representative AS Alexandria Ocasio-Cortez dari New York yang menjadi target ucapan rasialis Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan di House, Capitol, Washington, Kamis (18/7).
Foto: AP Photo/J. Scott Applewhite
Anggota House of Representative AS Alexandria Ocasio-Cortez dari New York yang menjadi target ucapan rasialis Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan di House, Capitol, Washington, Kamis (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Anggota House of Representative AS Alexandria Ocasio-Cortez mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump senang dengan seruan pendukungannya di North Carolina. Saat Trump berpidato, para pendukungnya berseru anggota Kongres perempuan dari masyarakat minoritas untuk dikirim kembali ke negara asal mereka.

"Putar kembali rekamannya, dia senang dengan itu, dia mengambilnya dan dia melakukannya dengan sengaja," kata Ocasio-Cortez kepada 200 konstituennya di Queens, New York, Ahad (21/7).

Baca Juga

Ini pertama kalinya Ocasio-Cortez bertemu dengan konstituennya di New York sejak Trump menyerang dirinya dan rekan-rekannya di sayap liberal-progresif Partai Demokrat di Kongres. Ocasio-Cortez mengatakan Trump tidak mencoba menghentikan pendukungnya, tapi Trump justru menggiring mereka untuk mengatakan hal itu.

Trump kembali mengkritik empat anggota Kongres perempuan yang dikenal dengan the skuad. Ia mengatakan mereka mengatakan hal buruk tentang AS. Trump juga membela diri atas komentar rasialnya kepada 'The Squad'.

Trump sempat mengatakan ia tidak senang dengan teriakan pendukungnya di North Carolina. Tapi tidak berapa lama kemudian ia mengatakan para pendukungnya tersebut para patriot sejati.

Dalam rekaman video di North Carolina para pendukung Trump berteriak 'Kirim dia kembali'. Lalu Trump menghentikan sejenak pidatonya selama 13 detik sampai akhirnya mulai bicara lagi. 

Melalui Twitter, Trump menyerang Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Ayanna Pressley dan Rashida Tlaib atau yang kini lebih dikenal sebagai The Squad. Ia mengatakan mereka harusnya pergi ke negara asal mereka. Partai Demokrat mengecam cicitan itu sebagai serangan rasialis sementara Partai Republik yang mengusung Trump memilih bungkam. 

Pekan lalu, Trump menambah serangan dengan mengatakan The Squad diperbolehkan pergi meninggalkan AS jika tidak senang dengan pemerintahannya. Semua anggota The Squad adalah warga AS dan tiga orang lahir di AS. Sementara Omar menjadi warga negara AS sejak berusia 17 tahun. 

Keempatnya dikenal sangat tajam dalam mengkritik pemerintahan Trump. Mereka juga tidak segan berselisih pendapat dengan anggota senior Partai Demokrat.

Ocasio-Cortez mengatakan komentar Trump memang menyakitkan. Tapi laki-laki seperti dirinya sudah sejak lama mengatakan kepada perempuan minoritas untuk kembali ke negara mereka.

"Kami akan tetap di sini, ke sanalah kami akan pergi, kami tidak akan kemana-mana," katanya disusul tepuk tangan konstituennya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement