REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia selaku tuan rumah telah memastikan satu gelar dari ajang Blibli Indonesia Open 2019 lewat pertemuan dua ganda putra di babak final. Unggulan pertama, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon akan bertemu dengan unggulan keempat, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Meskipun senang dengan prestasi ini, akan tetapi Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, mengutarakan bahwa sebaiknya prestasi para pemain-pemain muda bisa mendekati para senior, khususnya Hendra/Ahsan yang sudah tak lagi muda, tapi masih menunjukkan semangat yang luar biasa.
"Selama mereka (Hendra/Ahsan) masih bisa, kenapa enggak? Enggak ada masalah buat saya. Tapi di satu sisi, regenerasi harus cepat. Jangan selalu andalkan Hendra/Ahsan, Kevin/Marcus, yang muda-muda harus mendekati, supaya Indonesia banyak ganda putranya, bukan hanya andalkan satu-dua pasang, kalau bisa empat-lima pasang, kenapa enggak?" ujar Herry yang dijumpai di Istora.
Herry juga menyayangkan penampilan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang ditaklukkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), di babak perempat final.
"Ada lima wakil ganda putra, tapi saya lebih tekankan ke Fajar/Rian karena mereka underperform, nggak maksimal, ini PR, jadi evaluasi saya untuk bisa jadikan mereka lebih baik lagi di turnamen lain," ujar Herry.
"Sebetulnya banyak faktor, mereka main ketat, kualitas konsentrasinya, fokusnya, dari segi daya tahan ototnya menurun. Kemarin jauh sekali sama pasangan Jepang, di bawah ekspektasi saya, saya kurang puas. Saya sudah ngobrol sama mereka dan berikan motivasi supaya ke depannya mereka lebih baik lagi," tambah Herry.
Herry juga menjelaskan bahwa dengan kondisi fisik dan daya tahan otot yang menurun, serangan Fajar/Rian tak dapat menembus pertahanan Hoki/Kobayashi. Sebaliknya, pasangan Jepang bisa menembus pertahanan Fajar/Rian. Herry juga menandai bahwa Hoki/Kobayashi semakin berkembang dan harus diwaspadai.
Soal ketiga ganda putra yang kini tengah memperebutkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020, Herry menuturkan bahwa masa kualifikasi masih panjang dan persaingan tetap terbuka.
"Kualifikasi olimpiade kan masih sampai April 2020, masih panjang. Masih ada kandidat lain juga, Fajar/Rian dan lainnya. Kalau kandidatnya berubah ya memungkinkan juga, siapa yang siap yang akan lolos," kata Herry.
"Hendra/Ahsan harus bisa jaga kondisi fisik dan maintain kesehatan mereka. Kalau teknik sudah matang karena mereka pemain senior, yang harus dijaga itu fisiknya," lanjutnya.
Saat ini tiga ganda putra Indonesia ada di peringkat delapan besar dunia. Tiap negara bisa mengirim maksimal dua wakil, jika berada di peringkat delapan besar. Kevin/Marcus ada di peringkat satu dunia, disusul Hendra/Ahsan di peringkat empat dan Fajar/Rian di peringkat enam dunia.