REPUBLIKA.CO.ID, Dalam beberapa tahun terakhir, prestasi bulu tangkis tunggal putri Cina mendapatkan sorotan. Sebab, sejak era Wang Yihan dan Wang Shixian gantung raket, prestasi tunggal putri Negeri Tirai Bambu itu melempem.
Dominasi Cina mulai bisa dipatahkan oleh tunggal putri negara lain, seperti Tai Tzu-ying dari Taiwan dan Nozomi Okuhara dari Jepang. Namun, harapan mengembalikan kejayaan tunggal putri Cina mulai tampak dari sosok Chen Yu Fei.
Dilansir dari laman resmi BWF, awal pekan ini, Yu Fei disebut akan memegang harapan besar untuk mengembalikan prestasi tunggal putri Cina. Hal tersebut tak lepas dari prestasi dia dalam menjalani berbagai turnamen di musim ini.
Yu Fei berhasil menjadi juara All England 2019 setelah mengalahkan peringkat satu dunia Tai Tzu-ying. Dia juga berhasil juara Swiss Open 2019 mengalahkan pebulu tangkis Jepang, Saena Kawakami.
Yu Fei kembali meraih gelar saat turun pada Australia Open 2019 mengalahkan andalan Jepang, Nozomi Okuhara. Tidak hanya itu, dia juga tergabung dalam tim Cina saat memenangkan Piala Sudirman.
Pemain kelahiran Hangzhou, 1 Maret 1998 itu kini menempati peringkat tiga dunia. Oleh karena itu, Yu Fei juga akan menjadi andalan Cina dalam merebut medali di Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
Bakat Yu Fei sendiri sudah terlihat sejak masih di level junior. Di level tersebut, dia berhasil juara Kejuaraan Asia junior pada tahun 2016.